Pemerintah Kabupaten Cianjur mencatat ada sekitar 13 ribu warga dari zona merah mudik ke Cianjur. Pemerintahan di tingkat desa hingga tingkat RT bakal dilibatkan untuk memantau kondisi kesehatan para pemudik.
"Berdasarkan data by name by address yang dilakukan petugas di lapangan, ada 13 ribu pemudik yang sudah masuk Cianjur," ucap Plt Bupati Cianjur Herman Suherman kepada detikcom, Senin (6/4/2020).
Berdasarkan data yang diperoleh, wilayah yang paling banyak pemudik berada di Kecamatan Sukanagara dengan total 1.219 orang dan Kecamatan Kadupandak sebanyak 1.074 orang. Sementara itu Kecamatan yang paling sedikit pemudiknya, ialah Kecamatan Cilaku dengan jumlah pemudik hanya 29 orang.
"Setiap kecamatan tercatat ada pemudik yang datang. Tapi kebanyakan pemudik ke Cianjur selatan," kata Herman.
Menurut Herman, sebagian besar pemudik berasal dari Jakarta dan kota lain yang memang menjadi zona merah untuk penyebaran COVID-19.
Untuk mendeteksi dini warga yang diduga terpapar Corona saat berada di zona merah, petugas kesehatan di masing-masing kecamatan akan melakukan pemantauan. Selain itu, pejabat desa hingga RT dan RW akan dilibatkan dalam pengawasan pemudik agar mereka melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Nanti akan dibuatkan satuan gugus tugas di masing-masing desa untuk memantau pemudik ini. Karena mereka pulang dari zona merah, mereka harus jalani isolasi Mandiri selama 14 hari. Nanti gugus tugas itu yang akan mengawasi dan mengingatkan agar mereka patuh isolasi, sehingga tidak membahayakan masyarakat di lingkungannya, meskipun tidak muncul tanda jika mereka terpapar Corona," ucapnya.
Selain itu, Pemkab bersama unsur Forkopimda memperketat pemeriksaan di akses masuk menuju Cianjur untuk mencegah lonjakan pemudik, terlebih mendekati Ramadhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengungkapkan, angka ODP di Cianjur kini mencapai 416 orang dan PDP sebanyan 18 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang masih diangka 398 orang.
Yusman menambahkan, kebanyakan ODP di Cianjur merupakan pemudik yang datang dari zona merah.
"Iya penambahan ODP dari pemudik. Karena pasien bergejala ditambah ada riwayat perjalanan dari zona merah," ujarnya.