.webp)
Pemprov Jabar menghentikan penggunaan disinfectant chamber (bilik disinfektan) di kantor publik salah satunya Gedung Sate yang sebelumnya dipasang pada pintu masuk.
Menurut Kepala Umum Setda Provinsi Jabar Iip Hidayat pihaknya akan mengikuti aturan Pemerintah Pusat. Adapun bilik disinfektan yang sebelumnya sudah diterapkan, akan dicabut seluruhnya.
"Kami beli sembilan buah, dan sudah jadi semua. Kemudian di pasang di kantor Pemprov. Sedangkan rencananya kami ada 27 titik pemasangan. Kemudian ada himbauan tersebut (larangan bilik disinfektan dari Kemenkes) kita cabut lagi," kata Iip saat dihubungi, Senin (6/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut pihaknya akan mengubah penggunaan bilik disinfektan menjadi fasilitas cuci tangan di beberapa titik yang sudah ditentukan.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani juga angkat bicara tentang penggunaan bilik disinfektan. Dia mengaku penggunaan di ruang publik telah dihentikan sejak terbitnya surat edaran dari Kementerian Kesehatan.
"Sejak dikeluarkan SE (Surat Edaran) Menkes terkait bilik disinfektan, sudah tidak ada lg pemakaian bilik disinfektan di kantor publik." Katanya.
Adapun penggunaan bilik disinfektan akan menjadi prioritas di rumah sakit yang menangani pasien corona. "Saat ini bilik desinfektan ditempatkan di Rumah Sakit, di ruang desinfeksi antara ruang perawatan dan ruang ganti APD (Alat Pelindung Diri)," ujarnya.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan standar keselamatan untuk tenaga kesehatan yang menggunakan atau melepaskan APD pada saat dan telah melakukan perawatan dan pelayanan di ruang-ruang khusus penyakit menular covid-19.
"Selain itu juga di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) sebelum dan setelah melakukan pemeriksaan specimen di ruang laboratorium yang menangani specimen infeksius," pungkasnya.
Peneliti AS Sebut Virus Corona Bisa Menular Saat Bicara dan Bernapas:
(mud/mud)
