Warga Cianjur Resah Banyak ODP Tak Patuh Anjuran Isolasi Mandiri

Warga Cianjur Resah Banyak ODP Tak Patuh Anjuran Isolasi Mandiri

Ismet Selamet - detikNews
Senin, 06 Apr 2020 11:55 WIB
Warga resah dengan kelakuan ODP yang tak patuh isolasi mandiri
Warga resah dengan kelakuan ODP yang tak patuh isolasi mandiri (Foto: Ismet Selamet)
Cianjur -

Warga Cianjur mulai resah dengan ketidakpatuhan Orang Dalam Pengawasan (ODP) dalam menjalani isolasi mandiri. Sebab mereka masih berkeliaran dan berinteraksi di luar rumah.

Warga di Griya Maleber Desa Maleber Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur misalnya. Warga yang menjadi ODP, baik yang memang warga asli ataupun pemudik dari luar kota sudah beraktivitas di luar rumah sebelum masa isolasi 14 hari selesai.

"Cukup banyak di sini, lebih dari 10 yang ODP. Dan mereka seperti biasa saja, keluar rumah berinteraksi. Dan ini yang membuat warga khawatir, meskipun statusnya ODP tetap saja riskan," ujar tokoh warga Griya Maleber, Marwan Hamdani kepada detik.com, Senin (6/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, warga sudah seringkali mengingatkan agar mereka tetap di rumah dan tidak membahayakan warga lainnya. Bahkan imbauan tersebut sudah disampaikan melalui RT dan RW.

Dia mengaku khawatir jika nantinya malah ada gesekan antar warga akibat ketidakpatuhan ODP dalam menjalani isolasi mandiri.

ADVERTISEMENT

"Gesekan itu yang kami khawatirkan, tidak hanya soal penyebaran Corona. Kami harap ada langkah dari pemerintah, ambil langkah tegas agar mereka patuh isolasi mandiri," ucapnya.

Pjs Kepala Desa Maleber, Asep Misbah, menjelaskan, untuk menyadarkan para ODP agar tetap menjalani isolasi selama 14 hari, pihaknya akan menggetarkan imbauan melalui masjid dan petugas di tingkat RT dan RW.

Bahkan, pemerintah desa juga bekerjasama dengan aurat kepolisian agar ODP tidak keluar rumah sebelum isolasi selesai.

"Utamanya yang dari luar kota apalagi dari zona merah. Jadi yang ODP dan pemudik dari zona merah kami tekankan untuk tetap jalanin isolasi mandiri atau isolasi rumah," kata dia.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, lebih dari 50 persen ODP di Cianjur keluar rumah sebelum 14 hari masa isolasi.

Di antaranya datang kembali ke klinik atau puskesmas untuk mengecek kesehatan atau bepergian keluar rumah untuk aktivitas lainnya.

"Itu berdasarkan laporan dari tenaga medis yang memantau kesehatan dari pasien ODP Covid-19. Ketika ditanya kenapa keluar, jawabannya karena bosan harus terus di rumah dan di dalam kamar selama masa isolasi," ungkap Yusman.

Menurut Yusman, ketidakpatuhan itu akan berisiko besar terhadap penyebaran Covid-19. Meskipun ODP tersebut baru sebatas terdeteksi gejala penyakit biasa dan belum masuk PDP apalagi pasien positif Corona, tetapi seharusnya mereka tetap menjalankan isolasi rumah.

Pemerintah: Isolasi Tak Dimaknai Mengasingkan Diri:

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads