Jabar Hari Ini: 3 Bocah Telantar-Perjuangan Wawalkot Bandung Lawan Corona

Jabar Hari Ini: 3 Bocah Telantar-Perjuangan Wawalkot Bandung Lawan Corona

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 05 Apr 2020 20:16 WIB
Yana Mulyana
Yana Mulyana (Foto: Instagram @kangyanamulyana)
Bandung -

Tiga bocah terpaksa telantar gegara orang tuanya terpapar virus Corona di Bandung Barat. Selain itu, ada juga cerita pengalaman Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat berjuang melawan Corona.

Berita tersebut merupakan sekilas berita yang ramai di Jawa Barat hari ini, Minggu (5/4/2020). Selain berita tersebut, ada juga kabar menarik lain yang dirangkum dalam Jabar Hari Ini, apa saja?

2 PDP Corona di Banjar Meninggal Dunia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Kota Banjar meninggal dunia, Minggu (5/4/2020). Namun, kedua pasien tersebut bukan warga Kota Banjar.

"Ya benar ada dua pasien PDP yang dirawat di RSUD Kota Banjar dinyatakan meninggal dunia," kata Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana, Minggu (5/4/2020).

ADVERTISEMENT

Nana juga menegaskan kedua pasien meninggal dunia itu bukan warga Kota Banjar.

Satu orang pasien meninggal telah dimakamkan di pemakaman Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis dan satu orang lainnya dimakamkan di Pangandaran.

Kendati berstatus PDP, proses pemakaman kedua jenazah dilakukan dengan protokol pemulasaraan jenazah pasien positif Covid-19.

Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi. Karena hingga saat ini tim medis RSUD Kota Banjar masih menantikan hasil pemeriksaan swab atas kedua pasien meninggal dunia tersebut.

Sejauh ini proses pemakaman kedua jenazah dikabarkan berlangsung kondusif atau tidak diwarnai adanya penolakan dari warga.

Sementara itu di Kota Banjar sendiri saat ini tercatat ada 173 orang warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Sementara pasien dalam pengawasan ada 15 orang dan pasien positif ada 2 orang.

"Yang positif seorang warga Banjar dan seorang warga luar Banjar. Sementara untuk PDP, 9 warga Kota Banjar dan 6 warga luar Kota Banjar," kata Nana.

3 Bocah Telantar Gegara Ortu Terpapar Corona

Beredar sebuah video yang menunjukkan tiga bocah terpaksa menginap di rumah sakit. Kabarnya kedua orang tuanya diisolasi karena terpapar virus Corona.

Video berdurasi 15 detik yang beredar di twitter dan instagram itu yang memperlihatkan tiga orang anak kecil masuk ke RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat, menenteng keresek hitam yang berisi perlengkapan menginap.

Dalam video yang diunggah oleh aku twitter @puchaa, terlihat ketiga anak itu masuk ke rumah sakit disambut oleh seorang perawat. Tak tampak raut wajah takut dari bocah-bocah malang itu.

Keterangan dalam video itu bertuliskan "Orang tua dan neneknya positif COVID-19 (virus corona), di rumah gak ada yang ngurusin, tetangga pada takut semua. Terpaksa dibawa ke RSUD Cililin," tulis @puchaa dalam video.

Ketiga anak kecil itu ternyata terpaksa menginap sementara di rumah sakit karena sang ayah positif terpapar Corona, sehingga saat ini diisolasi di RSHS Bandung. Sementara ibu dan nenek mereka, juga menunjukkan gejala Positif Corona dan harus menjalani isolasi.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan, membenarkan kabar tersebut. Keluarga dan tetangga di sekitar kediaman korban merasa ketakutan dan khawatir jika harus mengurus ketiganya.

Dengan pertimbangan sosial dan medis, akhirnya ketiga anak yang berusia 12 tahun, 7 tahun, dan 4 tahun itu dibawa ke rumah sakit untuk dirawat dan juga melakukan isolasi.

"Pertimbangannya selain sosial karena mereka tidak ada yang mau merawat, tapi juga medis. Memang kita sudah telusuri saudara dan warga, memang mengaku takut terpapar corona juga, Akhirnya dibawa ke rumah sakit," ujar Hernawan saat dihubungi, Minggu (5/4/2020).

Lantaran sudah melakukan kontak erat dengan keluarganya, ketiga anak itu akhirnya menjalani rapid test. Hasilnya, si bungsu positif Corona.

"Tapi alasan lain mereka dirawat di rumah sakit, juga karena mereka sudah kontak dengan orang tua yang positif. Terbukti, hasilnya anak paling kecil positif Corona juga," terangnya.

Untuk memastikan kondisi si bungsu dan ibunya yang masih berstatus PDP, keduanya sudah melakukan Swab Test dan tinggal menunggu hasilnya keluar.

"Agar lebih pasti lagi, harus berdasarkan hasil swab test. Sekarang kami sedang tunggu hasilnya. Untuk neneknya positif corona virus, tapi sekarang kondisinya sudah membaik, sesak nafasnya mulai berkurang," jelasnya.

Soal kekhawatiran berlebih yang dirasakan warga, Hernawan mengaku hal tersebut kemungkinan juga akibat tidak masifnya sosialisasi dan edukasi yang disampaikan pada masyarakat.

"Wajar masyarakat takut merawat keluarga PDP bahkan yang positif namun isolasi di rumah, tapi tidak sampai menelantarkan juga seharusnya. Mungkin edukasi dan sosialisasi tidak sampai ke masyarakat," tandasnya.

Perjuangan Wawalkot Bandung Sembuh dari Corona

Bandung - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dinyatakan negatif usai sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena terpapar virus Corona. Yana menceritakan perjuangannya melawan virus dengan nama lain Covid-19 itu.

Cerita Yana tertuang dalam Podcast Bandung Menjawab yang diunggah Humas Pemkot Bandung pada Minggu (5/4/2020). Dari suaranya Yana cerita awal mula timbul gejala hingga menjalani isolasi di rumah sakit.

Yana menuturkan awalnya dia melakukan isolasi mandiri di rumahnya karena mengetahui suhu tubuhnya berkisar 36,5 derajat. Kondisi tubuh Yana pun tak enak ditambah dengan batuk-batuk yang dia derita .

"Tapi badan tuh nggak enak dan nggak bisa dijelasin gitu apa. Itu jadi alarm, ada something gitu makanya di awal itu saya 3-4 hari mengisolasi dulu di rumah. Makin nggak enak saya ke rumah sakit. Ini nih sakit jari nih, batuk ada dan kering ya, kering banget, nggak enak. Ya saya baca juga kan gejala ini ada di saya, memang nggak semua ya, tapi ada beberapa jadi ya karena curiga saya isolasi diri dulu," kata Yana dikutip detikcom dari Podcast Bandung Menjawab.

Yana mengaku awalnya sempat mempunyai bayangan buruk akan kondisinya. Bahkan dia sempat membayangkan meninggal dunia.

"Kebayang mah mati, karena nggak ada obatnya," tutur Yana.

Yana akhirnya masuk ke rumah sakit untuk menjalani isolasi. Di rumah sakit itu, Yana berada di ruang sempit berukuran 3x3 seorang diri.

"Saya sendiri di ruang isolasi jauh dari keluarga dan diinfus. Obat juga beragam, punten ya makan juga mungkin rasanya standar gitu ya, tapi ya karena kita harus bertahan hidup apa yang ada saya habisin. Makan minum itu saya pikir penting juga untuk daya tahan tubuh kita. Tapi sakit dan berat lah," kata Yana.

Selama beberapa hari, Yana diisolasi di rumah sakit. Perjuangan Yana dilakukan dengan mengikuti semua anjuran dari dokter yang menanganinya.

"Saya bertahan hidup ya apapun yang dikasih berupaya tetap makan minum. Obat mah ada yang disuntik, ada yang oral pokoknya semua SOP di rumah sakit dari dokter saya jalanin semua nggak ada yang enggak lah. Jadi terima kasih juga ke tim dokter rumah sakit, luar biasa lah mereka merawat dengan baik tapi mungkin balik lagi ke kita, ke keyakinan kita. Saya muslim, saya merasa setiap penyakit ada obatnya tapi semata-mata izin Allah. Jadi betul-betul saya bersyukur," tuturnya.

Selama itu juga dia terus mendapat dorongan dan dukungan dari keluarga serta kerabat melalui ponselnya. Motivasi Yana untuk sembuh pun mulai bangkit. Yana pun berjuang untuk bisa melawan virus Corona hilang dari tubuhnya.

"Saya mengalami sendiri bagaimana sakit dan beratnya melawan corona virus, Covid-19. Tapi mungkin karena doa, karena juga mungkin fighting spirit for life karena saya merasa saya ingin tetap bertemu keluaga, saya masih punya amanah dan semua ya seiizin Allah. Saya merasa cukup banyak dorongan doa, banyak WA juga mendoakan seperti 'kang amanah akang belum selesai membangun Bandung'. Ya mungkin itu spirit buat saya. Inget keluarga inget juga mungkin masih punya utang amanah. Saya sebagai muslim cukup punya keyakinan semua penyakit insya Allah ada obatnya tapi balik lagi seizin Allah," kata Yana.

Tim dokter rumah sakit lalu melakukan tes swab lagi terhadap Yana yang sudah berhari-hari diisolasi. Hasilnya, Yana dinyatakan negatif dan boleh pulang.

"Kan pertama positif, swab tes kedua negatif makanya boleh pulang. Tapi sejak dari rumah sakit saya mengisolasi diri sendiri di rumah pribadi, nggak bareng keluarga," kata dia.

104 Warga Bandung Terdampak Banjir

13 kecamatan kembali terendam banjir di Kabupaten Bandung. 104 ribu warga terdampak banjir kali ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara mengatakan ada 13 kecamatan yang terendam banjir. Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah menjadi yang terparah dalam banjir kali ini.

"Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah sempat mencapai 2,7 meter. Sekitar 104 ribu warga terdampak," ujar Djohara kepada detikcom, Minggu (5/4/2020).

Sungai Citarum kembali meluap setelah hujan lebat di beberapa daerah Kabupaten Bandung. Terdata oleh BPBD, sekitar 33 ribu keluarga, 25 ribu rumah dan 3.500 pengungsi yang terdampak akibat banjir kali ini.

Banjir kali ini adalah yang kedua kalinya dalam pekan ini. Sebelumnya, pada Senin (30/3/2020) lalu banjir melanda hampir sembilan kecamatan.

"Iya ini karena beberapa hari lalu banjir hebat, dan agak susah surutnya. Sekarang diperparah lagi dengan hujan kemarin," terang Djohara.

13 kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Balendah, Katapang, Kutawaringin, Cileunyi, Rancaekek, Solokanjeruk, Majalaya, Ciparay, Ibun, Banjaran dan Cikancung.

Padahal, pada Sabtu (4/4/2020) siang harinya sempat surut setelah lima hari terendam banjir. Pengungsi sempat kembali dari pengungsiannya. Namun sayang, pada malam harinya mereka harus segera kembali ke tempat pengungsian.

Seperti yang dialami Namidah selaku Ketua RT 04 RW 11, Kampung Cipurut, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang. Ia bersama 24 warga lainnya sudah mengungsi di SDN 02 Bojongsoang sejak Senin lalu.

"Tadi malem datang lagi, se dada. Kemarin ngungsi, sempet ke rumah beres-beres dulu. Maghrib air masuk lagi, terpaksa harus ngungsi lagi," ujar Namidah.

Ia mengaku, banjir yang dialami warganya terus parah, yang sebelumnya hanya semata kaki, kini sudah sampai se dada.

Warga kini memerlukan beberapa kebutuhan seperti sembako, pakaian dan sabun, serta masker untuk antisipasi penularan virus Corona di tempat pengungsian

6 Pegawai Kahatex Terindikasi Positif Corona

Enam karyawan PT Kahatex, Kabupaten Sumedang, terindikasi positif virus Corona setelah melalui hasil rapid test di RS Kasih Bunda. Mereka masuk klaster seminar Lembang.

Menurut informasi yang diterima detikcom, enam karyawan pabrik tekstil tersebut merupakan peserta seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu.

Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Luddy Sutedja membenarkan adanya enam karyawannya yang terindikasi positif Covid-19 setelah mengikuti seminar keagamaan.

"Benar, ada enam orang karyawan yang positif melalui hasil rapid test. Mereka sudah di karantina sejak 21 hari lalu dan sudah langsung dilaporkan ke Pemprov Jabar dan Pemkab Sumedang," kata Ludy kepada melalui pesan singkat, Minggu (5/4/2020).

Meski mereka positif setelah menjalani rapid test, Ludy mengatakan, enam orang yang terindikasi positif Covid-19 tersebut akan kembali menjalani tes swab.

"Tinggal menunggu hasil swab. Mudah-mudan hasil swabnya negatif," katanya.

Sebulan yang lalu, Ludy mengaku, karyawan PT Kahatex ternyata ada yang mengikuti seminar doa di Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang dipimpin langsung oleh Pendeta yang baru saja pulang dari Israel.

Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat di RSHS ternyata hasilnya positif Covid-19.

"Dari saat itu 23 karyawan kami yang mengikuti doa tersebut langsung kami karantina selama 14 hari dan sudah tidak melakukan kontak interaksi dengan yang lainnya," ucap Ludy.

Setelah 14 hari, 9 orang dari 23 orang yang dilakukan rapid test akhirnya menunjukkan hasil negatif. Kemudian, 14 orang lainnya lagi baru menjalani rapid test, pada Kamis (2/4) lalu.

"Dari 14 orang tersebut, 6 orang positif terindikasi Covid-19. Oleh karena itu keenam orang tersebut beserta keluarganya kami minta untuk isolasi diri. Sementara 19 orang lainnya yang dinyatakan negatif tetap kami karantina sampai nanti kami jalani lanjutan," ucapnya.

Selain itu juga, dikatakan Ludy, untuk mengetahui apakah ada karyawan lainnya yang terindikasi positif Covid-19, pihaknya akan melakukan rapid test secara acak kepada karyawannya. Pasalnya ke enam orang yang terindikasi positif Covid-19 melalui rapid test tersebut bekerja di 3 divisi.

Kata Ludy, sampai saat ini, jumlah karyawan PT Kahatex telah dirumahkan sebanyak 10.750 orang atau setara dengan 35 persen dari jumlah karyawan.

"Rencananya akan terus bertambah sampai dengan 60 persen mengikuti surat edaran Bupati Sumedang sebagaimana yang tercantum di poin 2 untuk mengurangi seminimal mungkin kegiatan industri," jelas Ludy.

Halaman 2 dari 4
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads