Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengalami kesulitan dalam menyetok darah. Sejak Pandemi Corona, sedikit orang yang mau mendonor darah.
"(stok darah) Lagi kosong, kalaupun ada yang donor, besok langsung didistribusikan di rumah sakit. Nggak bisa nyetok untuk PMI. Misalkan hari ini ada yang donor, langsung keluar (didistribusikan). Biasanya kita bisa nyimpan. Nggak ada yang bisa disimpan," ucap staf pengambilan darah Unit Donot Darah (UDD) PMI Kota Bandung Muty, Minggu (5/4/2020).
Muty mengatakan kondisi ini terjadi sejak Pandemi Corona dan imbauan social distancing dari pemerintah. Sehingga tak banyak yang datang untuk melakukan donor darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kondisi ini semenjak social distancing pas Corona. Kita tiap harinya banyak kegiatan dicancel. Biasanya lima acara dalam satu hari. Ini dari bulan Maret pertengahan. Sebelum-sebelumnya aman," kata dia.
"Ini baru pertama kali dalam sejarah nggak ada stok. Biasanya kondisi kayak gini menjelang lebaran stok menurun. Tapi masih ada stok. Kalau sekarang bener-bener nggak ada stok," kata Muty menambahkan.
Menurut Muty, idealnya dalam satu bulan ada 12 ribu labu darah merah. Satu hari minimal ada 400 labu yang masuk dan bisa di stok.
"Sekarang 200 (labu), itu juga donor keluarga langsung diambil sudah dikasih label darah buat siapa," katanya.
Muty menambahkan kantor PMI sendiri masih melayani bagi masyarakat yang hendak mendonorkan darahnya. Pihaknya mengedepankan protokol pencegahan bagi masyarakat yang datang untuk donor darah.
"Kita sudah membuat sedemikian rupa yang dianjurkan pemerintah, ruang tunggu social distancing, menghindari kerumunan, pengambilan darah di lantai dua. Jadi nggak terlalu numpuk di bawah," ujarnya.
(dir/mud)