Kisah Pria Asal Garut yang Harus Kehilangan Pekerjaan Gegara Corona

Kisah Pria Asal Garut yang Harus Kehilangan Pekerjaan Gegara Corona

Hakim Ghani - detikNews
Jumat, 03 Apr 2020 11:41 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Garut -

Seorang pemuda asal Garut terpaksa harus menelan pil pahit. Dia harus rela dipecat bosnya karena mengikuti anjuran pemerintah terkait diam di rumah untuk menghindari virus Corona.

Perjuangan melawan pandemi COVID-19 atau Corona tidak hanya dilakukan pemerintah. Banyak warga yang rela berkorban agar terhindar dari virus mematikan ini.

Salah satunya dilakukan Aditya Mochamad Ramdani, seorang pemuda asal Garut. Pemuda berusia 22 tahun ini harus rela dipecat bosnya karena memilih tinggal di rumah di tengah ancaman virus Corona.

Adit berbincang dengan detikcom, Jumat (3/4/2020). Dia menceritakan kronologinya. Kisah ini berawal dari kekhawatiran Adit yang bekerja sebagai pelayan di salah satu toko makanan ringan di Karawang.

"Saya banyak mendapat informasi tentang Corona. Hal ini membuat saya khawatir terutama keluarga saya di sini (Garut)," ucap Adit.

Saat mendengar imbauan dari pemerintah bahwa virus ini bisa dihindari dengan cara diam di rumah, Adit mulai galau. Di satu sisi, dia ingin mengikuti anjuran tersebut. Namun, di sisi lain, Adit juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pekerja.

"Saya pikir akan ada kebijakan dari atasan untuk meliburkan pegawai karena kondisinya seperti ini, ternyata tidak. Kami bekerja normal seperti biasa tapi memang dibekali dengan alat pelindung diri," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blak-blakan Ketua Kadin: Ancaman PHK Saat Corona Melanda:

ADVERTISEMENT



Adit risau lantaran di tengah wabah virus Corona ini dia jauh dari keluarga, terutama dengan istrinya, Dea, yang baru setahun dinikahi.

Adit kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halaman belum lama ini. Namun, di perjalanan pulang, Adit dihubungi bosnya. Adit dipecat dengan cara diminta untuk mengundurkan diri.

"Atasan saya yang kasih tau bahwa saya harus mengundurkan diri. Ya itu sama saja saya dipecat. Tapi mereka tidak mau memecat saya secara langsung karena mungkin tak mau bayar pesangon," kata Adit.

Adit mengaku pasrah dengan keadaan ini. Namun, yang terpenting bagi dia, dia ingin berkumpul dengan keluarga. "Saya tahu bagaimana caranya kembali bekerja. Yang saya tidak tahu, kalau saya mati, keluarga saya gimana," ujar Adit.

"Saat saya bekerja, saya selalu niat untuk ibadah dan menafkahi istri. Jadi, ketika saya dipecat itu enggak masalah. Karena saya yakin rezeki saya tuhan yang atur," ucapnya menambahkan.

Adit sendiri saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Dia mengaku selama bekerja di tengah wabah Corona, dia selalu menjaga kebersihan sebelum, saat dan sesudah bekerja dengan rajin mandi dan mencuci tangan.

Terkait pekerjaan, Adit mengaku belum memikirkan. Dia saat ini tengah fokus melakukan karantina mandiri dan menjalankan pola hidup sehat. Adit berharap ada perusahaan di Garut yang mau mengajak dia bergabung untuk bekerja.

"Insya Allah saya akan dapat kerja lagi. Untuk sekarang ya paling serabutan dulu asal ada untuk makan saja sama istri. Yang penting keluarga selamat dan terhindar dari berbagai penyakit. Itu sudah membuat saya tenang," tutup Adit.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads