Sekretaris PC Nahdlatul Ulama Garut Deni Ranggajaya menjelaskan saat ini pemda Garut harus bekerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar imbauan social distancing diikuti warganya.
"Kami menilai imbauan tersebut harus diberikan langsung oleh orang-orang yang benar-benar dekat dengan masyarakat. Tokoh agama, tokoh masyarakat harus diajak," kata Deni saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (31/3/2020).
Deni menjelaskan saat ini pihaknya melihat pemda Garut masih 'blusukan' sendiri dalam mengimbau masyarakat agar diam di rumah dan melakukan social distancing.
"Pemuda akan nurut oleh tokoh pemuda, jemaah akan nurut oleh tokoh agama, masyarakat pun akan mendengar apa yang dikatakan oleh tokoh masyarakat. Jadi sebaiknya ini diterapkan," kata Deni.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku kecewa lantaran imbauannya soal social distancing tidak digubris oleh sejumlah kalangan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan masih ramainya sejumlah tempat di perkotaan.
"Social distancing yang terus kita tegakkan kurang dapat respons dari masyarakat. Ini sangat berbahaya, seperti inilah," kata Bupati Rudy saat memantau kondisi perkotaan Garut, Minggu (29/3).
Padahal imbauan social distancing dilakukan untuk meredam penyebaran pandemi virus Corona. Di Kabupaten Garut saat ini ada satu orang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 serta lebih dari 500 orang dalam pemantauan (ODP) serta 16 orang pasien dalam pengawasan (PDP).
(mso/mso)