Seperti di Pondok Pesantren Sukahideng, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Ribuan santri di pesantren tersebut dipulangkan ke sejumlah daerah.
Pihak pesantren bahkan menyiapkan belasan unit bus untuk mengantar 1.688 santrinya pulang ke rumah masihg-masing. Seperti ke wilayah Bandung Raya, Subang, Karawang, Jabodetabek, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Karawang, Purwakarta, Sukabumi dan daerah lainnya.
"Kegiatan pembelajaran di pesantren mulai diliburkan pada tanggal 28 Maret 2020 kemarin. Kami memulangkan santri ke kampung halaman masing-masing dengan tanpa dijemput oleh orang tua atau wali santri terutama orang tua atau wali yang berada di zona merah Covid-19," kata Pimpinan Pondok Pesantren Sukahideng KH.Ii Abdul Basith Wahab melalui dewan santri, Khoeruman Minggu (29/3/2020).
Meski demikian, untuk santri dewasa tidak dianjurkan pulang, tetap mengaji dan khidmat di Pesantren. Adapun pengaturan pemulangan, diatur pengelompokannya dengan mempertimbangkan wilayah tempat tinggal masing-masing santri.
"Teknik pemulangan menggunakan jasa angkutan bus sampai ke pusat kota kabupaten/kota masing-masing. Selanjutnya dijemput oleh orang tua atau wali santri," ujarnya.
Pasca pemulangan santri, pihak pondok pesantren tetap melakukan pengawasan terhadap tamu yang datang. "kami tetap melakukan pengawasan terhadap tamu yang datang ke pesantren. Dan ke depan kami akan menerapkan pengawasan ketat kepada para santri saat kedatangan kembali mereka ke pesantren. Kami akan bekerjasama dengan puskesmas atau dinas kesehatan," ujarnya.
(mso/mso)