Hal tersebut diungkap Rudy dalam sebuah video imbauannya kepada para camat, kepala desa dan RT-RW yang diterima detikcom Minggu (29/3/2020).
"Saya menginstruksikan kepada para camat se-Kabupaten Garut secara estafet untuk segera melakukan langkah konkret di antaranya adalah menelepon para kepala desa di lingkungan masing-masing," kata Rudy.
Rudy menyebut, pihaknya meminta agar pendataan dilakukan oleh RT dan RW. Para petugas diminta mendata warganya yang baru pulang dari luar kota.
"Kepada mereka yang baru pulang warganya dari Jakarta, Bodetabek, dan Bandung, atau kota lainnya, segera didata dan dilakukan pemantauan," katanya.
"Bila mana yang bersangkutan demam, atau panas, atau ada gejala lain, segera oleh RT-RW, Kades dan perangkatnya dibawa ke Puskesmas," ucap Rudy menambahkan.
Perintah tersebut disampaikan Rudy setelah banyaknya warga Kabupaten Garut dari luar kota yang mudik ke kampung. Bahkan kabarnya, jumlah pemudik yang masuk ke Garut sejak Jumat (27/3/2020) lalu lebih dari dua ribu orang.
Rudy menyebut, hal itu berimbas terhadap melonjaknya jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang kini mencapai 530 orang.
"Sekarang ODP sudah lebih dari 500 orang. Ini sangat berbahaya. Apalagi kita dikelilingi zona merah, karena kabupaten tetangga kita sudah positif Corona," ujar Rudy.
(mso/mso)