Kabar itu dibenarkan Kepala Setukpa Lemdikpol Sukabumi Brigjen Pol Agus Suryatno. Namun, dia menyebut para siswa perlu melakukan tes swab untuk lebih memastikan kondisi sejumlah calon perwira tersebut.
"Rapid test itu memang hasilnya positif tapi yang meyakinkan itu harus tes swab, makanya itu karena saya enggak mau menyampaikan apa pun, itu laporan kegiatan kita," kata Agus melalui sambungan telepon dengan detikcom, Minggu (29/3/2020).
Berdasarkan informasi yang diperoleh detikcom melalui aplikasi perpesanan berisi hasil rapid test yang dilakukan terhadap sejumlah siswa SIP Sukabumi. Dari jumlah siswa 49 orang, terdapat 9 orang yang masuk sebagai PDP dan 21 siswa masuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Dari 9 siswa yang masuk sebagai PDP dinyatakan sebanyak 7 orang positif Corona berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan. "Yang dicurigai, kita lakukan rapid test, yang tes swab kan (wewenangnya) di sana. Baru rapid test, rapid test itu untuk mengetahui awal positif dan tidak. Harus swab (untuk memastikannya)," jelas Agus.
Agus tidak menjelaskan secara rinci terkait pelaksanaan rapid test tersebut. Hanya saja dia menyebut proses rapid test berlangsung cukup cepat dan hasilnya juga bisa langsung diketahui."Kapan ya, kalau rapid test itu 15 menit langsung ketahuan. Baru rapid tes," pungkas Agus.
Ditanya terkait status terakhir siswanya itu, Agus mengaku belum mendapat informasi terbaru. "Sekarang kan sudah diisolasi di Jakarta perkembangannya saya belum tahu," ujar Agus.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Media Center Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengaku belum mendapat konfirmasi dari pihak Setukpa.
"Kita belum bisa mengkonfirmasi, nanti pihak setukpa yang akan memberikan keterangannya. Ada pernyataan langsung dari kepala Setukpa, kita juga menunggu dari mereka karena masih berproses," singkat Wahyu.
(sya/mso)