Doker dan paramedis yang bertugas di rumah sakit khusus Corona atau Covid-19 di RSUD Banten menerima insentif di luar gaji dan tunjangan. Insentif diberikan sebagai apresiasi Pemprov Banten karena mereka menjadi orang terdepan melawan Corona.
"Salah satu bentuk apresiasi penghargaan pemerintah Banten terhadap seluruh tenaga medis kesehatan dan yang lainnya di RSUD Banten, selain mendapatkan gaji dan tunjangan, mereka diberikan insentif. Jumlahnya tergantung pada posisi mereka duduki," kata Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (28/3/2020).
Dokter spesialis mendapatkan insentif Rp 75 juta per bulan, dokter umum Rp 50 juta, perawat Rp 17,7 sampai Rp 22 juta. Sedangkan petugas penunjang medis dan nonmedis mendapatkan Rp 15 juta dan petugas penunjang umum lainnya mendapatkan Rp 5 juta per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada total 594 personel mulai dari dokter spesialis, dokter umum, penunjang medis dan penunjang umum yang saat ini bekerja di RSUD Banten.
Ati melanjutkan, sejak direncanakan jadi RS rujukan pasien Corona, ada pemberitaan yang menyatakan 40 orang tenaga alih daya yang menyatakan keluar. Namun, hal itu sudah ditangani dengan mempekerjakan penggantinya.
"Sudah ditangani dan sudah tersedia penggantinya sebanyak 43 orang, mereka sudah mulai bekerja sejak 26 Maret," ucap Ati.
Jumah pasien di RSUD Banten pada hari ini total 55 orang. Pasien kategori PDP ada 52 orang dan positif Corona 3 orang.
(bri/bbn)