Puluhan prajurit TNI dari Kodim 0607/Kota Sukabumi mendatangi sejumlah lokasi keramaian. Mereka 'dipersenjatai' alat semprot kapasitas 15 liter dan mulai blusukan ke dalam area pasar, pusat serta keramaian lainnya.
Beberapa kendaraan umum yang tengah ngetem tidak luput dari perhatian personel TNI berseragam lengkap, penumpang mereka persilahkan untuk turun. Semburan cairan disinfektan disemprotkan ke tiap sudut kendaraan jenis Elf L-300 jurusan Sukabumi - Bogor.
Beberapa warga yang berada di lokasi berteriak memberikan dukungan. "Ikut berperang lawan corona pak, sikat habis sampai bersih," celetuk warga melemparkan pujian, disambut tepuk tangan warga lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga sendiri sudah mulai terbiasa dengan aktivitas penyemprotan disinfektan yang secara rutin dilakukan relawan, kepolisian hingga institusi pemerintahan di Kota dan Kabupaten Sukabumi yang dilakukan setiap hari. Nyaris setiap hari setiap sudut kota disemprot cairan disinfektan.
"Hari ini ada 30 personel Kodim 0607/Kota Sukabumi yang kita kerahkan untuk menyemprot cairan disinfektan di beberapa tempat termasuk angkutan umum. Tujuannya tentu memutus mata rantai penyebaran Covid - 19 di wilayah kita," kata Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo kepada detikcom, Rabu (25/3/2020).
Dijelaskan Danang, pihaknya juga ingin menggugah dan mendorong Masyarakat untuk lebih perduli tentang kebersihan diri, dan jaga jarak antar sesama atau social distancing.
"Karena kita tidak tau siapa lawan siapa kawan maksudnya adalah orang yang sakit membawa virus atau orang yang sehat membawa virus,ini sama sekali tidak kelihatan. Bahkan ada orang yang sehat dan tidak terpengaruh dengan virusnya namun berdampak bagi orang di sekelilingnya," ungkap Danang.
Ada 9 titik yang disasar anggotanya, antara lain GOR Cisaat, alun-alun Cisaat/Taman, kantor Kecamatan Cisaat, Islamic Center Cisaat, Pasar Cisaat dan jalanan Cisaat, Jalur Lingkar Selatan, area SPBU dan Pondok Pesantren.
"Khusus di terminal tipe A Kota Sukabumi kita fokus sasaran mobil angkutan umum type L300 jurusan Sukabumi - Bogor. Dimana kita ketahui sekarang Bogor merupakan daerah yang epidemi dan virus ini penyebarannya sangat cepat. Sehingga kita berinisiatif untuk melaksanakan penyemprotan secara berkala di lokasi dan kendaraan umum di area terminal," pungkas Danang.
TNI-Polri Dilibatkan Lawan Corona di Pangandaran
Pemerintah Kabupaten Pangandaran melibatkan unsur TNI dan Polri untuk mengawasi kewajiban isolasi mandiri bagi warga Pangandaran yang baru mudik dari daerah zona merah. Keterlibatan aparat diharapkan bisa membantu petugas medis, serta meningkatkan kepatuhan para ODP itu untuk disiplin menjalani masa observasi selama 14 hari.
"Kepulangan perantau ini kami pantau betul, mereka yang berstatus ODP ini harus disiplin melakukan sosial distancing apalagi jika dalam keadaan demam atau sakit. Makanya saya libatkan TNI dan Polri untuk membantu mengawasi isolasi mandirinya," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Rabu (25/3/2020).
Sementara itu untuk "mempersenjatai" petugas medis, Jeje mengatakan pihaknya sudah memesan pembelian 1.200 set alat pelindung diri (APD). Masalah kekurangan APD ini sempat menjadi sorotan publik menyusul kejadian seorang petugas medis di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran terpaksa memakai jas hujan dan helm saat memeriksa ODP. "Kami sudah pesan 1.200 APD, mudah-mudahan bisa segera datang," kata Jeje.
Dia meminta jajarannya jangan kendor mengantisipasi penyebaran Covid-19 walaupun sejauh ini Pangandaran aman atau tak ada pasien positif. "Kami tak akan kendor melawan Covid-19. Tentu kami juga meminta masyarakat ikuti semua anjuran dari pemerintah. Jangan menganggap sepele," kata Jeje.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan sampai saat ini belum ditemukan pasien positif Covid-19 di Pangandaran.
"Hingga hari ini belum ditemukan satu pun yang positif Covid-19 di Pangandaran," katanya. Pasien dalam pengawasan (PDP) nihil. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) 45 orang.