Jabar Hari Ini: Bupati Karawang Positif Corona dan 1 PDP di Tasik Meninggal

Jabar Hari Ini: Bupati Karawang Positif Corona dan 1 PDP di Tasik Meninggal

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 24 Mar 2020 19:44 WIB
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang Cellica (Foto: Luthfiana Awaludin)
Bandung -

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dinyatakan positif virus Corona. Kabar soal Bupati Cellica tersebut menjadi topik hangat pembaca detikcom.

Selain kabar Cellica poitif Corona, ada sejumlah kabar penting lainnya di Jawa Barat.

Bupati Karawang Positif Corona

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau COVID-19. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/3/2020).

"Satu kepala daerah di Provinsi Jawa Barat yang melakukan dan hasilnya positif adalah Bupati Karawang Ibu Cellica. Beliau memberi tahu saya dan saya pun sudah mengetahui hasilnya. Saya juga minta izin untuk melaporkan," kata Ridwan Kamil.

ADVERTISEMENT

Sudah empat hari Bupati Cellica mengisolasi diri di rumah dinasnya. Hal itu tak lepas dari kekhawatirannya terpapar COVID-19. Pasalnya, ia pernah berinteraksi dengan sejumlah orang yang terindikasi positif COVID-19.

Sekitar dua pekan lalu, tepatnya pada Senin (9/3/2020), Cellica menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat di Hotel Swiss Bell Inn, Kabupaten Karawang.

Saat itu Cellica duduk di kursi VIP, satu deret dengan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, yang dinyatakan positif Corona. Hingga saat ini, kata Ridwan Kamil, sudah ada tiga kepala daerah di Jabar yang terpapar virus tersebut.

"Pertama Wali Kota Bogor, kedua Wakil Wali Kota Bandung, dan ketiga Bupati Karawang. Ini adalah hasil tes mandiri yang hasilnya dicek di lab kami sendiri," ujarnya.

Dengan dinyatakannya Cellica positif, total tamu positif Corona kluster 'Musda Hipmi' berjumlah enam orang. Lima orang lainnya yang sudah terbuka di antaranya Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Semobil Bareng Yana Mulyana, Walkot Cimahi Ajay Tes Corona

Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna, akan melakukan pengetesan Corona setelah mendapatkan kabar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, positif Covid-19.

Ajay akan melakukan tes pada hari Selasa (24/3/2020), setelah ia mengawal pelaksanaan penyemprotan disinfektan ke sejumlah pusat keramaian dan jalan arteri di Kota Cimahi.

Ajay mengatakan, pengetesan tersebut dilakukan setelah dirinya ikut hadir dalam acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 9 Maret lalu.

"Betul saya akan melakukan tes hari ini setelah mendengar kabar Pak Yana Mulyana positif Covid-19. Karena saya hadir di satu acara dengan beliau," kata Ajay, Selasa (24/3/2020).

Saat berangkat dari Bandung ke Karawang, Ajay mengaku berada dalam satu mobil dengan Yana Mulyana dan sempat melakukan kontak fisik.

"Ya kaget pastinya. Tapi sebelumnya tidak ada paparan, jadi dia terpapar Covid-19 itu saat di Karawang. Tapi mudah-mudahan saya negatif," tuturnya.

Hingga saat ini, terdapat sejumlah tamu pada kegiatan Musda Hipmi Jabar yang dinyatakan positif Covid-19 termasuk Yana Mulyana.

"Memang betul, informasinya di acara itu memang ada 7 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Yang saya kenal 4 orang termasuk Pak Yana," ungkapnya.

Saat ini, Ajay mengaku kondisi tubuhnya baik-baik saja dan tak menunjukkan gejala Covid-19. "Alhamdulillah baik-baik saja. Saya antisipasi dengan menjaga kebersihan dan menambah imunitas tubuh," tegasnya.

Dua Truk Tronton Tabrakan di Cianjur

Dua truk tronton terlibat dalam kecelakaan di Jalan Raya Sukabumi, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Selasa (24/3/2020). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan, tapi sopir mengalami luka serius dan salah satu truk terguling.

Dari informasi yang dihimpun detikcom, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB itu bermula ketika truk tronton dengan nopol A-9520-TZ yang dikemudikan Baban Sobana melaju dari arah Sukabumi menuju ke arah Cianjur.

Namun, saat melalui jalur Cianjur-Sukabumi dengan kondisi jalan yang lurus dan menurun panjang, tiba-tiba truk hilang kendali karena rem kendaraan tidak berfungsi.

Kemudian kendaraan tersebut oleng ke kanan menyerempet bagian sudut belakang kanan truk Hino tronton dengan nomor polisi B-9476-BX yang melaju searah berada di depan.

"Kendaraan Hino tronton oleng lagi ke kiri, kemudian berhenti posisi terguling ke kanan di halaman rumah milik warga di lokasi tersebut," ujar Kasat lantas Polres Cianjur AKP Ricky Adhipratama saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (24/3/2020).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi dua kendaraan mengalami kerusakan parah dan atap rumah bagian depan rumah warga rusak.

"Sopir selamat, tapi mengalami luka berat. Sudah dibawa ke rumah sakit. Selain itu, atap rumah warga rusak terkena badan truk yang terguling ke pekarangan rumah warga," ujar dia.

Sementara itu, Didin (40), salah seorang warga, mengatakan, sesaat setelah kejadian, sopir tronton bermuatan semen tersebut sempat terjepit.

Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha mengevakuasi sopir dengan alat seadanya.

"Setengah jam baru sopir bisa dievakuasi dan langsung dibawa ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke rumah sakit," tuturnya.

Viral Petugas Pengantar Jasad PDP di Tasik Pakai Jas Hujan

Tiga petugas pengantar jasad Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona di Tasikmalaya mengenakan jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD). Foto ketiga petugas itu viral di media sosial.

Peristiwa ini viral di media sosial dan pesan berantai setelah petugas ambulance Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya yang antar jasad PDP Corona ke Cirebon, beberapa waktu lalu.

Dalam foto yang beredar, terlihat tiga orang petugas ambulance menggunakan alat pelindung diri dari jas hujan plastik berwarna hijau. Ketiganya juga terlihat mengenakan masker N95 saat mengangkat peti jenazah masuk ambulance.

"Ada lagi nih, petugas pakai jas hujan tanpa apd standar" ucap Robby, warga Tasikmalaya, Selasa (24/03/2020).

RSUD SMC membenarkan tiga petugas ambulance menggunakan APD dari jas hujan plastik. Peristiwa ini terjadi di luar ruang isolasi saat mengantar jasad PDP Corona yang wafat di ruang isolasi.

Pihak Rumah sakit pastikan jasad PDP Corona ini steril. Jenazah pasien yang sempat tunjukkan gejala batuk, sesak nafas dan flu ini sudah disemprot cairan disinfektan, dibungkus kantung mayat dan plastik, serta di masukkan peti mati dibalut plastik tebal.

"Jenazah PDP ini steril sudah di semprot desinfektan, dimasukkan kantung mayat, dibungkus plastik semprot lagi, masuk peti jenazah semprot lagi dan dibungkus plastik semprot lagi.," ujar Iman Firmansyah, Direktur RSUD SMC Tasikmalaya di kantornya.

Selain itu, sumah sakit juga akui kehabisan alat pelindung diri (APD) standar Internasional. Stoknya sangat terbatas hanya digunakan oleh petugas medis di ruang isolasi.

"Kita jujur aja habis APD standar Internasional kalau pun ada hanya untuk petugas medis di dalam ruang isolasi" tambah Iman.

Dalam foto yang juga viral, terlihat peti mati bertuliskan disegel agar tidak dibuka keluarga. Proses pemakaman dihadiri petugas kepolisian, TNI dan keluarga pasien. Belum dipastikan, pasien laki laki yang baru pulang dari Jakarta sepekan lalu ini, positif Corona atau tidak.

PDP Corona di Tasik Meninggal Dunia

Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Corona asal Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia, Selasa (24/3/2020). Pasien tersebut sempat menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD SMC Tasikmalaya.

"Benar ada PDP yang meninggal tadi, pasien ini sempat ditangani di ruang isolasi," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasik Heru Suharto, di Kantor Bupati Tasikmalaya, Selasa (24/3/2020).

Dia mengaku belum bisa memastikan pasien tersebut meninggal akibat Corona atau bukan. Pasalnya saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.

Namun dari informasi yang dimilikinya, pasien tersebut memang memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta. Tapi untuk lebih pastinya dia menunggu hasil tes.

"Pasien ini belum tentu positif Covid 19, tapi memang ada riwayat dari Jakarta," Tambah Heru.

Sementara itu Direktur RSUD SMC Tasikmalaya Iman Firmansyah menyatakan meski statusnya PDP penanganan jenazah dilakukan dengan sangat hati-hati. Pihaknya membungkus peti mati dengan plastik hingga menyemprotkan disinfektan demi mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Jenazah sudah steril yah dia diberi desinfektan disemprot yah, dimasukan kantung mayat. Plastik dikasih peti mati dan dibungkus plastik lagi," ucap Iman Firmansyah.

Sekedar informasi, di Kabupaten Tasikmalaya saat ini terdapat 11 orang dalam pemantauan dan tiga pasien dalam pengawasan Corona.

Bayi di RSHS Ternyata Negatif Corona

Bayi berusia 1,5 bulan yang dirawat di RSHS Bandung yang sebelumnya dinyatakan positif virus Corona (Covid-19), kini dinyatakan negatif setelah menjalani proses swab ulang.

"Perlu kami sampaikan pula, pasien rujukan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) bayi berumur satu setengah bulan yang diberitakan positif, setelah kami lakukan pemeriksaan swab ulang, hasilnya bayi tersebut negatif Covid-19," kata Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum M Kamaruzaman dalam video yang diterima detikcom, Selasa (24/3/2020).

Menurut Kamaruzaman, Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya bertambah. "Untuk kasus ODP saat ini tercatat penambahan 33 orang, sehingga bertambah total 225 kasus ODP," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk pasien PDP yang dirawat hari ini ada 24 orang, 11 di antaranya positif. "Dari 24 kasus tersebut, terkonfirmasi 11 positif," ucap Kamaruzaman.

Kamaruzaman menuturkan dibandingkan hari kemarin terjadi penambahan PDP positif yaitu lima orang. "Mereka yang positif terdiri dari enam laki-laki dan lima perempuan. Dari enam laki-laki, termuda berumur 24 tahun dan tertua 61 tahun. Perempuan termuda umur 30 tahun dan tertua 61 tahun," tuturnya.

Semua pasien PDP tertampung dan terlayani dengan baik di ruang isolasi RSHS Bandung. "Persediaan APD kami, masih mencukupi jika tidak terjadi lonjakan pasien untuk 10 hari ke depan," katanya.

Sementara, untuk pasien yang meninggal pada 21 dan 22 Maret lalu, hasil swab-nya sudah keluar hari ini dan keduanya terkonfirmasi positif. "Keduanya laki-laki berumur 47 tahun dan 69 tahun," ujar Kamaruzaman.

Halaman 2 dari 6
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads