Tiga petugas pengantar jasad pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Tasikmalaya mengenakan jas hujan sebagai alat pelindung diri (APD). Foto ketiga petugas itu viral di media sosial.
Peristiwa ini viral di media sosial dan pesan berantai setelah petugas ambulans Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengantar jasad PDP Corona ke Cirebon beberapa waktu lalu.
Dalam foto yang beredar, terlihat tiga petugas ambulans menggunakan alat pelindung diri dari jas hujan plastik berwarna hijau. Ketiganya juga terlihat mengenakan masker N95 saat mengangkat peti jenazah masuk ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lagi nih, petugas pakai jas hujan tanpa apd standar," ucap Robby, warga Tasikmalaya, Selasa (24/3/2020).
RSUD SMC membenarkan tiga petugas ambulans menggunakan APD dari jas hujan plastik. Peristiwa ini terjadi di luar ruang isolasi saat mengantar jasad PDP Corona yang wafat di ruang isolasi.
Pihak Rumah sakit memastikan jasad PDP Corona ini steril. Jenazah pasien yang sempat menunjukkan gejala batuk, sesak napas, dan flu ini sudah disemprot cairan disinfektan, dibungkus kantong mayat dan plastik, serta dimasukkan peti mati dibalut plastik tebal.
"Jenazah PDP ini steril sudah disemprot desinfektan, dimasukkan ke kantong mayat, dibungkus plastik, semprot lagi, masuk peti jenazah semprot lagi, dan dibungkus plastik, semprot lagi," ujar Iman Firmansyah, Direktur RSUD SMC Tasikmalaya, di kantornya.
Selain itu, rumah sakit juga mengakui kehabisan APD standar internasional. Stoknya sangat terbatas, hanya digunakan oleh petugas medis di ruang isolasi.
"Kita jujur saja, habis APD standar internasional. Kalaupun ada, hanya untuk petugas medis di dalam ruang isolasi," tambah Iman.
Dalam foto yang juga viral, terlihat peti mati bertuliskan disegel agar tidak dibuka keluarga. Proses pemakaman dihadiri petugas kepolisian dan TNI serta keluarga pasien. Belum dipastikan pasien laki-laki yang baru pulang dari Jakarta sepekan lalu ini positif Corona atau tidak.
(mud/mud)