Pihak rumah sakit mengaku telah mempersiapkan fasilitas tambahan terkait penanganan pasien corona. Mengingat, saat ini jumlah pasien corona terus bertambah.
Direktur Utama RSD Gunung Jati Ismail Jamaludin mengaku bakal memanfaatkan bangunan yang tak terpakai untuk ruang isolasi tambahan. Sebab, lanjut dia, bangunan tersebut mampu menampung puluhan ranjang pasien.
"Langkah awal, kita akan buka di bekas ruangan yang akan dirobohkan. Sekitar 30 bad (ranjang pasien) bisa masuk ke sana," kata Ismail di balai Kota Cirebon, Jabar, Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jabar, Jumat (20/3/2020).
Sebelumnya, RSD Gunung Jati memiliki enam ranjang di ruang isolasi penanganan pasien corona. "Jadi nanti totalnya ada 36 bad. Yang penting pasien bisa diisolasi, memang kita harus membutuhkan ruang isolasi yang standar. Tapi sulit," katanya.
Ismail juga meminta rumah sakit yang berada di Wilayah III Cirebon, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) bisa membantu penanganan pasien corona. "Ini skenario kemungkinan terburuknya," kata Ismail.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Enny Suheani mengaku siap membantu penanganan pasien corona. Sedikitnya ada tiga rumah sakit milik pemerintah yang bakal membantu RSD Gunung Jati dalam menangani pasien corona di Cirebon, yakni RSUD Waled, Arjawinangun dan RS Paru Sidawangi Cirebon.
"Di Waled tambah 10 tempat tidur. Kemudian di Arjawinangun tambahan tujuh tempat tidur, jadi di Arjawinangun totalnya 12 tempat tidur," kata Enny.
Enny berharap tambahan ruangan isolasi dan ranjang pasien itu bisa menangani kasus yang ada di Cirebon. Namun, Enny berharap wabah virus corona segara berakhir dan tidak ada pasien tambahan di Cirebon.
"Kita juga berharap rumah sakit swasta bisa membantu penanganan pasien virus corona," ucap Enny.
(ern/ern)