Antisipasi wabah Covid 19 atau Corona dilakukan beberapa kota dan kabupaten tidak sekedar penanganan atau deteksi awal, informasi resmi juga bisa di dapat oleh awak media melalui satgas yang dibentuk khusus.
Di Kabupaten Sukabumi, Satuan Tugas (Satgas) pusat informasi dan kordinasi Covid-19 berkantor di Gedung Negara Pendopo Sukabumi. Segala aktivitas dan input data jumlah pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akan diberikan di atas pukul 12.WIB siang setiap harinya.
Lokasi kerja Satgas berada di dekat pintu masuk ke area dalam ruang utama Pendopo yang biasa digunakan saat bupati memimpin rapat atau menemui tamu kenegaraan. Ada layar besar yang menampilkan data jumlah ODP dan PDP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada input baru per hari ini, ada penambahan dan pengurangan di PDP dan ODP. Tapi untuk informasi resminya sekitar pukul 12.00 WIB nanti ya," ujar seorang petugas perempuan berseragam putih, ia mengaku berdinas di Kominfo Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/3/2020).
Satgas yang dibentuk Bupati Sukabumi, Marwan Hamami itu melibatkan berbagai unsur diantaranya Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi serta unsur perangkat Dinas lainnya.
"Pembentukan Satgas ini intinya untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui media terkait perkembangan informasi virus Corona di wilayah kami, setiap hari setiap perkembangan kita sebar ke masyarakat melalui Satgas ini," kata Marwan didampingi Kabid Kominfo, Herdy Bima Somantri.
Selain akses langsung ke Satgas, Marwan juga menjelaskan informasi soal Corona juga bisa diakses oleh masyarakat melalui layanan pusat informasi di nomor telepon khusus.
"Ada juga call center untuk masyarakat yang bisa di akses melalui nomor telepon (0266)6243816 atau bisa menyampaikan melalui nomor selular +6281385324631" ungkap Marwan.
Sementara itu, Kabid Kominfo Herdy meminta masyarakat untuk tidak mudah panik dengan istilah-istilah dalam penanganan Virus Corona. Masyarakat bisa memantau perkembangan wabah virus corona melalui Satgas yang dibentuk.
"Masyarakat kita imbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya sebelum di konfirmasi pada lembaga atau institusi resmi, akan lebih baik di saring dulu informasinya sebelum di sharing, jangan langsung mengupdate status yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat," kata Bima.
Tidak hanya update informasi, satgas itu juga berfungsi untuk menampung informasi dari masyarakat ketika ada keluarga atau tetangga yang akan menginformasikan sesuatu terkait corona.
"Tidak hanya satu arah sekedar informasi perkembangan penanganan tapi masyarakat bisa memberikan informasi ketika ada tetangga atau keluarga mereka yang misalkan baru pulang dari negara atau daerah yang masuk ke dalam endemik atau pandemik corona," tandasnya.
Bukan dengan Tangan, Ini Etika Menutup Batuk ala Tim Pakar COVID-19: