.webp)
"Saya pernah ditanya agen travel, kebun binatang tutup enggak. Ya selama ini, kita enggak pernah tutup. Kalau dulu zaman flu burung, kita enggak tutup, hanya saja pengunjungnya saja yang tidak ada, paling yang datang sehari 50-100 orang ketika itu," ujar Juru Bicara Bandung Zoological Garden (Bazoga) Sulhan Syafii saat ditemui detikcom di Bandung Zoo, Sabtu (14/3) kemarin.
"Kita enggak pernah tutup karena untuk hiburan masyarakat. Walau begitu kita tetap ikut imbauan, tidak menentang. Gubernur kan punya otoritas untuk menjaga wilayah, kalau orang tanya kebun binatang buka, ya buka, kalau mau datang silakan," kata Aan, sapaannya.
Kabar virus Corona pandemik membuat jumlah kunjungan ke Bandung Zoo anjlok hingga 20 persen. Rata-rata, wahana rekreasi yang sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda ini, paling sedikit dikunjungi 1.000-2.000 pengunjung di akhir pekannya.
"Berbeda dengan Ragunan yang ditopang APBD, Bandung Zoo ini milik swasta. Kalau tidak dibuka, ya kasihan nanti satwanya harus makan, belum lagi karyawan, kita enggak bisa tutup total," ucap Aan.
Untuk langkah antisipasi, pihaknya akan mengelap sejumlah infrastruktur publik dengan menggunakan cairan antiseptik. Begitu pun dengan pathway dan kandang burung yang akan disemprot disinfektan, minimal sehari dua kali. Selain itu, manajemen Bandung Zoo menyiapkan hand sanitizer di 12 titik kawasan.
"Imbauan juga buat pengunjung kalau yang menduga dirinya kurang sehat, mohon tidak datang ke Kebun Binatang Bandung. Jadi yang flu berat seperti itu kita harapkan jangan dulu berkunjung, karena kita juga menjaga. Gubernur juga kan bikin imbauan ya, kita hargai itu," tutur Aan.
Kawasan Kota Tua yang Tak Lagi Ramai karena Virus Corona:
(yum/bbn)
