Stok gula pasir di Jawa Barat mulai mengalami kelangkaan. Hal itu disebabkan keran impor gula pasir sempat disetop pada awal 2020 dan juga dampak dari mewabahnya virus Corona di sejumlah negara.
Kondisi itu juga menyebabkan harga gula pasir di pasaran mengalami kenaikan mencapai Rp 16 ribu-Rp 17 ribu per kilogram dari harga normal sebesar Rp 13 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana mengakui jika stok gula pasir di Jabar mengalami penipisan. Padahal permintaan gula pasir saat ini cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya akan kembali membuka keran impor gula pasir.
"Hanya saja, paling akhir Maret barang gula pasir itu baru teridistribusi, untuk yang impor baru ini," kata Arifin di kantornya, Rabu (11/3/2020).
Jabar sendiri, kata Arifin, untuk memenuhi kebutuhan pasar pihaknya mengandalkan gula pasir lokal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Angka kebutuhan gula ini belum pasti. Hanya kondisinya, di beberapa distributor, posisi stoknya rada kurang dan harganya tinggi, sekitar Rp 17 ribu satu kilogram. Berapa tonasenya saya belum ada data terbaru, yang pasti menjelang bulan Ramadan, kebutuhan gula akan meningkat," katanya.
Arifin mengatakan, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), salah satu pihak yang dapat melakukan stabilisasi harga sudah tidak memiliki stok gula pasir. Hal tersebut dialami juga oleh Bulog.
"Kekurangan persediaan gula ini salah satunya akibat wabah virus corona, memang selama ini ada impor dari China. Jadi ini sudah dibuka impornya, mudah-mudahan lah segera teratasi," katanya.
Selain kebutuhan gula yang biasa meningkat jelang Ramadan, katanya, persediaan gula lokal baru bertambah setelah proses penggilingan tebu yang dilakukan pada Juni dan Juli.
"Kami telah berkoordinasi dengan satgas pangan dan Produsen Gula Kristal Putih dan mengidentifikasi data stok terakhir yang dimiliki oleh pabrik gula yang berbasis tebu. Per 9 Maret 2020, data stok dilaporkan masih terdapat sebesar 150 ribu ton yang tersebar di Gudang PG di seluruh Indonesia," katanya.
Simak Juga Video "Anies Tak Potong Gaji ASN yang Diistirahatkan Akibat Corona"
(yum/mso)