.webp)
Satu keluarga yang terdampak gempa M 4,9 Sukabumi selamat meski sempat terjebak puing tembok rumah. Mereka ialah Ana, (56), Mimin (50) dan Andi Maulana (18).
Para penyintas itu terluka akibat kejadian tersebut. Ana mengalami luka sobek di bagian kening kiri, Mimin luka di kepala, dan Andi luka sobek di bagian pelipis mata kiri. Mereka mendapat penanganan medis di klinik terdekat.
"Sedang nonton televisi tiba-tiba terasa guncangan, saya langsung teriak gempa memberitahu keluarga. Saat menyelamatkan diri lari keluar, tiba-tiba tembok pintu rumah ambrol," kata Ana di kediaman tetangganya, Kampung Nanggerang, RT 13 RW 5, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa malam (10/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tubuh Ana sempat terjepit. Saat itu, meski puing menimbunnya, ada celah kecil yang ia manfaatkan untuk bernapas. "Tubuh saya enggak bisa bergerak, benar-benar terjepit. Di antara puing ada lubang sedikit, saya terus atur napas berusaha keluar, tapi posisi saya terjebak di antara material bangunan," tutur Ana.
Sejumlah bagian tubuh Ana terkena benturan sehingga lecet. Ia beberapa menit terjebak. "Saya terus atur napas, suasana gelap, debu dari puing terisap," ujar Ana.
Baca juga: Gempa Sukabumi Rusak 93 Rumah di Bogor |
Kejadian serupa dialami Mimin, istri Ana. Ia dan anaknya, Maulana, berada di ruang tengah.
"Saya mau menyelamatkan diri, cuma tertutup tembok. Posisi saya di ruang tengah, posisi bapak sudah di luar sama-sama terjebak," tutur Mimin.
 Rumah warga di Sukabumi yang rusak akibat gempa. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
Keluarga tersebut akhirnya bisa menyelamatkan diri. Sejumlah warga langsung menghampiri dan membawa mereka ke klinik.
Pantauan di lokasi terdampak gempa, jelang tengah malam ini warga masih berkumpul di depan rumah. Aliran listrik dipadamkan. Petugas Muspika Kecamatan Kalapanunggal, para relawan BPBD dan personel Polres Sukabumi berjaga jaga di lokasi.
