Kematian Intan Marwah Sofiyah (20) atau yang dikenal Anjanii Bee, anggota komunitas bermotor XTC, masih menjadi teka-teki. Di sudut Jawa Barat lainnya, Polres Kuningan menggagalkan peredaran ratusan lembar uang palsu dolar AS.
Menjelang petang, gempa bumi mengguncang Sukabumi. Dilaporkan ada kerusakan di beberapa kecamatan. Apa saja yang terjadi di Jabar hari ini, berikut ulasannya.
Teka-teki Kematian Anjanii Bee
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intan Marwah Sofiyah (20) alias Anjanii Bee, yang tewas mengenaskan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, merupakan anggota XTC Kabupaten Subang. Meski berstatus anggota, Anjanii sudah lama tak terlihat di Subang.
"Kayaknya sudah lumayan lama (tidak di Subang). Soalnya, sempat di Pamanukan sama Karawang juga. Terakhir di Bandung," ucap Ketua DPC XTC Subang Taufik kepada detikcom, Selasa (10/3/2020)
Anjanii meninggalkan kota kelahirannya untuk merantau mencari nafkah. Namun Taufik tak mengetahui Anjanii bekerja apa selama tak tinggal di Subang.
Menurut Taufik, semenjak tak lagi di Subang, anggota XTC Subang, khususnya di Pabuaran, sudah jarang berkomunikasi dengan Anjanii. "Menurut keterangan temannya, setelah almarhumah merantau atau pergi mencari nafkah di luar Pabuaran, sudah jarang komunikasi," kata Taufik.
XTC siap membantu polisi yang tengah menyelidiki dan memburu pelaku. Salah satunya dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh polisi.
"Dari DPP Bidang Hukum dan HAM (XTC Indonesia) berkoordinasi dengan tingkatan DPC XTC Indonesia Kabupaten Subang untuk terus mengawal kasus ini. Kami terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ucap Ketua XTC Indonesia Donny Akbar.
Polres Kuningan Gagalkan Peredaran Uang Palsu Dolar AS
Polres Kuningan berhasil menggagalkan peredaran uang palsu (upal) dolar Amerika. Polisi mengamankan seorang pelaku berinisial AM dan ratusan lembar upal dolar Amerika keluaran terbaru saat menggelar razia kendaraan.
Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik mengatakan tersangka dicokok ketika hendak mengedarkan uang palsu. Dari tas selempang milik tersangka, polisi menemukan ratusan lembar upal.
Lukman menuturkan penangkapan pelaku itu bermula dari razia kendaraan yang dilakukan Satlantas Polres Kuningan pada Sabtu (7/3), tepatnya di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan. Petugas menghentikan mobil pelaku bernomor DA-8197-AY. Saat itu pelaku bersama dua temannya.
Pelaku merupakan warga Kecamatan Pondokgede, Bekasi. Petugas mencurigai pelaku karena pelaku memiliki SIM dan kartu identitas yang berbeda keterangan. Terlebih lagi, STNK mobilnya pun telah mati atau nonaktif.
Lukman mengatakan mobil pelaku diboyong ke Mapolres Kuningan. Namun, ketika diperiksa lebih lanjut, petugas menemukan segepok uang dolar palsu yang disimpan di dalam tas.
"Barang buktinya itu 732 lembar upal dolar Amerika pecahan USD 100 keluaran terbaru. Kemudian empat lembar pecahan USD 100 keluaran lama, beserta amplop cokelat," kata Lukman.
Warga Ciamis Keracunan Jamur Liar
Empat warga asal Linggapura, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, dilarikan ke RSUD Ciamis, Senin (9/3) malam. Mereka mengeluhkan mual, pusing, dan muntah setelah menyantap jamur liar yang ditemukan di kebun.
Direktur RSUD Ciamis dr Rizali Sopyan membenarkan pihaknya menangani pasien diduga keracunan. Gejala yang dialami warga umumnya pusing, muntah, keluar keringat dingin, dan mual.
"Warga dari Kawali mengalami keracunan. Dugaan keracunan jamur. Jadi mereka menemukan jamur sembarangan di kebun, tidak tahu jenis jamurnya apa, kemudian dimasak, akhirnya keracunan," ujar Rizali saat ditemui di ruang IGD RSUD Ciamis, Selasa (10/3/2020).
Rizali menjelaskan, dari empat pasien keracunan ini, satu orang harus dirawat di ruang ICU, yakni atas nama Hamid (65), karena sempat terhenti napas sejenak, tapi kembali normal setelah dilakukan penanganan medis. Sedangkan pasien Riki Maulana (15) dan Yaya (41) kini masih menjalani perawatan di ruang IGD RSUD Ciamis. Satu orang bernama Asep Ari (24) telah pulang.
"Umumnya kondisi para pasien yang keracunan saat ini mulai stabil, membaik. Seorang sudah diperbolehkan pulang, siang ini juga Pak Yaya sudah boleh pulang," jelasnya.
Ditolak Hubungan Badan, Suami Bunuh Istri
Seorang pria di Kota Bandung nekat menghabisi nyawa istrinya. Perbuatan durjana itu dipicu persoalan hubungan badan.
Aksi sadis itu dilakukan Agus Subardiono (57) terhadap istrinya, Yayah Rokayah (55). Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu dilakukan Agus di kediaman mereka di Jalan Citepus, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (10/3/2020) dini hari.
"Bahwa benar telah terjadi KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia yang dilakukan oleh suami," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.
Ulung menyatakan Agus melakukan hal tersebut lantaran cemburu. Sebab, di paha korban, sambung Ulung, terdapat tanda merah.
"Dia cemburu karena dia melihat merah-merah di paha," kata dia.
Kekesalan pelaku bertambah. Agus sempat meminta berhubungan intim kepada Yayah tapi ditolak oleh Yayah.
"Pada saat meminta berhubungan intim, korban tidak bisa memenuhi keinginan pelaku," tutur Ulung.
Agus, yang sudah kesal, lantas mengambil pipa besi. Ia memukulkan pipa besi itu ke arah kepala sang istri. Selain itu, Agus menusuk Yayah dengan pisau. Yayah meninggal dunia saat penanganan medis di rumah sakit.
Sementara itu, pelaku yang tak kabur ditangkap tim Satreskrim Polrestabes Bandung, yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri.
Gempa di Sukabumi
Gempa magnitudo (M) 4,9 berpusat di Sukabumi, Jawa Barat. Warga berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
"Getarannya kencang sekali," kata Nina Rustina (54), warga Desa Sukakersa, Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi, via sambungan telepon Selasa (10/3/2020).
Nina mengungkapkan gempa itu terjadi saat ia bersama keluarganya tengah berkumpul di rumah tetangga. "Lagi di rumah Pak RW, lihat pohon goyang. Terasa getaran, ternyata gempa," ucapnya.Nina menyebut gempa itu terjadi kurang dari 10 detik. "Adalah sekitar lima detik, tapi getarannya sangat terasa," sebutnya.
Ia menambahkan, sontak keluarganya berteriak dan warga lainnya berlari ke luar rumah. "Gempa... gempa.... Ada juga yang takbir karena kaget terjadi gempa. Semuanya pada ke luar rumah," tutur Nina.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menyebut ada laporan kerusakan dari beberapa kecamatan di wilayahnya. Namun hingga saat ini pihaknya masih menunggu data visual terkait jenis dan tingkat kerusakan tersebut.
"Ada laporan kerusakan di Cikidang, Ciambar, Cidahu, dan Kalapanunggal. Cuma kami belum dapat visual kerusakannya seperti apa," kata Eka.