Warganet di Sukabumi ramai membahas soal fit and proper test di Partai Gerindra. Sebab, kabarnya setiap pendaftar disebut harus menyetorkan uang Rp 10 juta.
"Arek nanya ka Gerindra : Iraha arek Fit & proper test teh, pan anu daftar aya 26 urang, masing-masing mayar 10 juta uang pendaftaran," posting pemilik akun Dede Nurdiansyah di grup Facebook Diskusi Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020 seperti dilihat, Senin (9/3/2020).
Postingan itu dikomentari ratusan warganet, tanggapan mereka juga beragam. Ketua DPC Partai Gerindra Sukabumi, Yudha Sukmagara tak menampik soal adanya uang pendaftaran tersebut. Menurutnya uang pendaftaran itu instruksi dari DPD Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biaya itu ada sebagai biaya administrasi dan itu sebagai salah satu syarat mendaftar sesuai arahan DPD Jabar, tidak berlebihan kalau menurut saya ada nya biaya administrasi sebagai syarat pendaftaran untuk melihat keseriusan dari para pendaftar," kata Yudha via pesan singkat.
Yudha menjelaskan, dari total pendaftar tidak semua membayar biaya administrasi tersebut. "Yang lolos dan sudah dilaporkan ke DPD Jabar hanya yang persyaratan administrasi nya lengkap saja. Nanti pun akan kami publish secara resmi siapa saja yang lolos ke DPD jabar dan yang nanti nya akan di undang melakukan fit dan proper test," jelas dia.
Terkait waktu pelaksanaan fit dan proper test Yudha menyebut pendaftaran baru ditutup di akhir Februari. Semua berkas pendaftar menurutnya sudah dikirim ke DPD Gerindra Jabar.
"Perihal agenda dan teknis fit & proper test itu kewenangan DPD Jabar. Kami di DPC hanya melakukan penjaringan dan pelaksanaan pendaftaran bakal calon, itu semua sesuai instruksi dan arahan DPD Gerindra Jabar dan DPP gerindra," ungkap dia.
Yudha menyebut dari 24 pendaftar, hanya 9 yang lolos. Catatan detikcom, selain petahana Adjo Sarjono, Yudha selaku ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi juga ikut mendaftar.
"Total ada 24 pendaftar, yang lolos adm hanya 9. Nanti selesai tahapannya pasti akan dipublish," tandas Yudha.
(sya/mud)