Bandung -
Isah Ruminah (42) tewas mengenaskan di tangan pelanggannya sendiri berinisial AS (33). Beragam fakta muncul dari tewasnya pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Subang ini.
Berikut sejumlah fakta kasus pembunuhan tersebut yang dirangkum detikcom:
Meninggal Dalam Keadaan Bugil dan Tangan Terikat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus pembunuhan terhadap Isah bermula dari laporan ke polisi atas temuan mayat di sebuah kamar warung remang-remang di Jalan Lima, Kampung Mulyasari, Desa Rancajaya, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang pada Selasa (18/2) lalu. Saat ditemukan, posisi Isah dalam keadaan bugil dan posisi sedang sujud.
"Setelah dilakukan pengecekan ke TKP, ditemukan satu orang perempuan dalam kondisi sudah meninggal dengan ciri-ciri keadaan sedang sujud di lantai dalam kamar tanpa busana," ucap Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani dalam keterangannya, Senin (9/3/2020).
Selain tanpa busana dan posisi sujud, tangan Isah juga terikat. Posisi tangannya berada di belakang dan terikat kain handuk.
"Dengan tangan terikat ke belakang dengan menggunakan handuk kecil dan mulut terikat dengan kain. Ditemukan luka lecet pada bagian luar mulut bekas ikatan kain," katanya.
Pelaku Ditangkap Usai Penyelidikan 10 Hari
Berdasarkan temuan mayat tanpa busana tersebut, personel Sat Reskrim Polres Subang yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Deden A Yani melakukan penyelidikan. Berdasarkan penyelidikan selama 10 hari, pelaku pun berhasil ditangkap.
Pelaku ditangkap di sebuah kantor agen bus PO masih di kawasan Kabupaten Subang.
"Pelaku sudah dibawa ke Mapolres Subang untuk ditindaklanjuti," kata Teddy.
Isah Dibunuh Pelanggan Gegara Ejekan 'Durasi Main'
Dari penangkapan terhadap AS, polisi memperoleh fakta bila Isah dihabisi nyawanya karena sudah mengejek pelaku. Usai berhubungan badan, Isah mengejek pelaku karena tak kuat tahan lama saat berhubungan.
"Motifnya karena dia mainnya terlalu cepat jadi di ece-ece (diejek) oleh perempuan itu," ucap Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani kepada detikcom, Jumat (6/3/2020).
Selain karena ucapannya, Isah juga sempat mendorong pelaku. Dorongan Isah membuat kepala pelaku terbentur pintu kamar warung remang-remang.
Pelaku pun tambah emosi. AS lantas menyerang korban dengan cara mempiting leher korban dari belakang sampai terjatuh dengan posisi sujud.
"Kemudian pelaku melilit mulut korban dengan kain milik korban sambil menekan lehernya dari belakang ke bantal," katanya.
Tak sampai di situ, pelaku juga mengikat tangan korban. Kain handuk jadi alat pelaku untuk mengikat tangan korban ke belakang.
"Setelah itu pelaku meninggalkan korban dalam keadaan telanjang dan pelaku mengambil handphone milik korban yang tergeletak di meja," tuturnya.
Pelaku Diberi 'Servis' Gratis
Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Isah (42) pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Subang. Selain karena pelaku diejek terlalu cepat dalam 'bermain', fakta baru terungkap bila pelaku diberi servis atau layanan gratis oleh korban.
"Dia (pelaku) dikasih gratis, terus mainnya terlalu cepat lalu di ece-ece (diejek) oleh perempuan itu (korban)," ujar Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani kepada detikcom, Jumat (6/3/2020).
Teddy mengatakan korban memberi layanan gratis lantaran diduga antara pelaku dan korban saling mengenal.
"Sudah saling kenal," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini