.webp)
Sejumlah warga Dusun Cipari RT 06 RW 02 Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mendatangi markas Polsek Sidamulih Polres Ciamis, Kamis (05/03/2020).
Mereka ingin dibantu polisi, karena selama ini kesal dengan ulah seorang warga negara asing (WNA) asal Swiss yang dianggap bersikap arogan di lingkungan perkampungan. Kendati dipicu oleh masalah yang sepele, namun karena terus berulang, warga jadi geram. Polisi pun turun tangan melakukan mediasi atas permasalahan ini.
"Kalau lagi main jetski, bule itu selalu ugal-ugalan dan kerap membahayakan nelayan setempat, bahkan pernah ada perahu nelayan yang terbalik dan nyaris tenggelam gara-gara ulah dia," ujar Endi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menjadi masalah, dia bermain jetski di kawasan muara tempat warga setempat menjaring ikan dengan jaring Jodang. Karuan warga jadi terusik karenanya.
"Saat ditegur Norbert malah menjawab dengan nada kasar, kami ini disebut sampah dan orang gila oleh dia. Bahkan dia terkesan menantang warga dengan memainkan jetski nya memutar dan masuk ke tengah jodang ketika kami sedang menangkap ikan," keluh Endi.
Ketua RT setempat, Ade Arianto meminta agar warga negara asing tersebut merubah perilakunya saat bermain jetski karena bisa membuat gaduh dan mengganggu ketentraman warga. Menurut dia bermain jetski jangan di muara, namun lebih baik di laut.
"Mewakili warga saya meminta Norbert tidak ugal-ugalan saat main jetski. Saling menghormati, di muara itu kan ada warga yang sedang mencari nafkah. Kalau mau puas bermain jetski, silahkan di laut lepas, mau sekencang apapun mau ugal-ugalan juga bebas di laut mah," kata Ade.
Bule bernama Norbert Josef Brulisauer itu diketahui sudah menetap bertahun-tahun di wilayah tersebut dan telah menikah dengan seorang WNI. Dia pun sudah cukup fasih berbahasa Indonesia.
Kapolsek Sidamulih, Iptu Jaja Hidayat mengatakan pihaknya berusaha memfasilitasi upaya mediasi antara warga dan WNA tersebut. "Inti permasalahannya sudah dibicarakan dan sudah diselesaikan. Memang warga merasa kesal," kata Jaja.
Dia berharap warga menahan diri untuk tidak bersikap berlebihan, Norbert pun sudah diberitahu agar bisa bersikap santun. Kerukunan dan ketentraman lingkungan, menurut Jaja harus tetap terjaga.
"Kami sudah mengundang pihak imigrasi, walaupun saat ini berhalangan hadir. Tapi ke depan kami berharap imigrasi bisa memberikan pembinaan kepada WNA tersebut agar bisa menjaga sikap. Sehingga kerukunan bisa terwujud," kata Jaja.
(mud/mud)
