Kadisperindag Kota Bandung Elly Wasilah mengatakan, persediaan masker di pasar modern yang ada di Kota Bandung langka.
Meski demikian, Elly berujar PT Kimia Farma masih memiliki stok masker sebanyak 200 ribu pcs.
"PT Kimia Farma yang pabriknya ada di Kota Bandung masih punya stok 200 ribu masker, yaitu ada 4.000 dus, masing-masing setiap dusnya ada 50 lembar," kata Elly di Pemkot Bandung, Kamis (5/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
200 ribu masker itu, untuk kebutuhan se Indonesia. Meski begitu, pihaknya memastikan stok masker di apotek PT Kimia Farma yang ada di Kota Bandung aman.
Elly menyebut, di Kota Bandung ada sekitar 38 apotek milik PT Kimia Farma dan masih menjual masker.
"Tadi pagi kita cek, bahwa masker di apotik PT Kimia Farma masih tersedia dengan harga yang normal, yaitu Rp 2.000. Tapi pembelinya dibatasi, setiap orang hanya dua lembar masker," sebutannya.
Elly mengungkapkan, untuk kekosongan masker yang ada di toko modern dan apotek umum, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Aprindo.
"Memang kondisi masker kosong, tapi untuk cairan antiseptik masih tersedia meskipun sudah menipis. Kosong karena pasokan maskernya tidak ada lagi dan cukup lama kosong," ungkapnya.
Ia menuturkan, kelangkaan ini juga terjadi karena ada penbunan masker di Kota Tanggerang dan Semarang yang tujuannya untuk diekspor.
Saat disinggung apakah di Kota Bandung, pihaknya menemukan penimbunan Elly menyebut tidak ditemukan. "Tidak ditemukan," ujarnya.
Sekedar diketahui, distributor masker ke Kota Bandung ada lima distributor dan salah satunya berproduksi di Kota Bandung.
Elly menambahkan, kelangkaan masker di toko modern dan apotek umum terjadi karena kekosongan dari distributor.
"Kami sudah tanyakan ke toko modern, sudah cukup lama tidak dipasok dari distributor, ketidakadaan di distributor harus kita tanyakan," pungkasnya.
(wip/mud)