Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari RSUD SMC Tasikmalaya dari Januari hingga awal Maret 2020 terjadi peningkatan kasus DBD mencapai 30 persen.
Berdasarakan informasi yang didapat, sepanjang Januari ada 9 pasien DBD yang menjalani perawatan. Kemudian jumlah itu terus meningkat totalnya hingga saat ini ada sebanyak 30 kasus DBD.
"Berdasarkan laporan ada peningkatan 30 persen awal tahun 2020. Mereka hasil laboratorium juga positif DBD karena musim hujan banyak genangan," kata Kasie Kemedikan RSUD SMC Tasikmalaya Adi Widodo, Kamis (5/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pasien yang datang mengaku mengalami gejala pusing, demam tinggi dan keluar bintik merah. Para pasien rata-rata mendapat perawatan selama lima sampai enam hari.
"Kerasanya pusing lemes, demam panas dingin, jadi sebelum saya dirawat ada tetangga sekeluarga DBD juga," kata salah satu pasien DBD Rahma, yang sedang menjalani perawatan.
Dihubungi terpisah, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya membenarkan terjadi peningkatan pasien positif demam berdarah dengue. Bahkan, sepekan terakhir, proses pengasapan atau fogging sudah dilakukan di empat titik mulai pemukiman hingga kantor pemerintah.
"Memang pasien DBD ada peningkatan musim hujan ini, kami juga fogging sudah tiga permintaan yang terakhir di kantor BPBD Tasikmalaya," ucap Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Tasikmalaya Atang Sumardi.
Sementara itu, data pasien DBD tahun 2019 yang dirawat di RSUD SMC Tasikmalaya totalnya mencapai 591 orang. Dari jumlah tersebut lima di antaranya meninggal dunia usai jalani perawatan.
(mso/mso)