Pemkab Ciamis membentuk tim khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Tim tersebut diberinama Ciamis Corona Crisis Center (C4).
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkapkan Tim C4 akan siaga selama 24 jam. Tim itu akan menjadi pusat informasi dan pelaporan bila ada pasien yang diduga terjangkit virus Corona.
"C4 ini salah satu bentuk kesiapsiagaan kami dalam penangananan virus Covid-19. Saat ini belum ada warga Ciamis terindikasi," kata Herdiat, Rabu (4/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Herdiat, warga bisa menghubungi Tim C4 melalui WhatsApp dengan nomor 081394489808 atau 085314993901 saat membutuhkan pertolongan. Atau warga bisa datang langsung ke sekretariat khsusus yang bisa dikunjungi kapan saja.
Herdiat juga mengecek kesiapsiagaan rumah sakit milik pemerintah dan swasta. Herdiat menegaskan setiap rumah sakit di Ciamis memiliki ruang isolasi khusus untuk pasien yang terindikasi virus Covid-19. Seperti di RSUD Ciamis, kata dia, saat ini memiliki ruang isolasi dengan kapasitas dua tempat tidur.
"Selain ruang isolasi juga perlengkapan lainnya harus ada, semua rumah sakit baik pemerintah maupun swasta menyatakan telah memiliki perlengkapan untuk penanganannya, seperti set pakaian pelindung petugas medis, RSUD Ciamis memiliki 15 set," kata dia.
Simak Video "Ini Jurus Dirut KAI Cegah Penyebaran Virus Corona di Kereta"
Herdiat mengimbau warga jangan panik secara berlebihan. Dia meminta warga tidak memborong makanan maupun menimbun masker.
"Jangan sampai berlebihan, menimbun bahan makanan, menimbun masker. Yang pakai masker itu yang sakit dan petugas medis. Untuk masyarakat yang sehat pakai masker ketika di kerumunan," tuturnya.
Sementara itu berdasarkan informasi dari kepolisian, stok masker di sejumlah apotek sudah kosong. Hal itu diketahui setelah tim dari kepolisian melakukan pengecekan ke lapangan.
"Kami sudah bentuk tim dan langsung bergerak, sudah melakukan cek persediaan masker ke apotek dan toko kesehatan. Memang kondisi sampai tadi malam sudah kosong," kata Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra saat ditemui di Kantor Setda Ciamis usai mengikuti rakor antisipasi corona, Rabu (4/3/2020).
Kosongnya persediaan masker di apotek dan toko kesehatan Ciamis menyusul adanya warga Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19. Sehingga warga berbondong-bondong membeli masker agar terhindar dari virus mematikan tersebut.
"Jadi penjelasan sejumlah penjual, banyak dibeli warga untuk dipakai pribadi mereka masing-masing," ucapnya.
Masker di Kota Bandung Langka
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengungkapkan stok masker di sejumlah toko modern, apotek dan lainnya sudah habis terjual. Saat ini pihaknya masih akan terus memantau kondisi di lapangan terkait penjualan masker.
"Masker ini, saya minta ke Bu Elly (Kadisperindag) dan Pak Atet (Kadis KUMKM), mereka pagi-pagi sudah sidak melihat ke pasar-pasar, termasuk pasar ritel dan modern. Ternyata betul seperti itu (kosong)," kata Oded di Balai Kota Bandung, Rabu (4/3/2020).
Ia mengimbau kepada para pelaku usaha agar tidak memanfaatkan situasi seperti sekarang ini untuk mengambil keuntungan. Apalagi sampai menimbun masker dan barang kebutuhan pokok lainnya.
"Bagi kita, Pemkot Bandung, saya mengimbau kepada para ritel dan pengusaha di Kota Bandung jangan ada yang bermain di sini. Artinya menimbun, apalagi memang harganya lagi naik dijual keluar. Apalagi (masker) habis pakai dijual ulang, enggak boleh," ujarnya.