Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya meningkatkan kewaspadaan demi mencegah penyebaran virus Corona di wilayahnya. Sejumlah langkah disiapkan, termasuk menyiagakan layanan kesehatan Sigesit 119.
Layanan kesehatan 119 bisa diakses masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis. Masyarakat bisa mengontak layanan kesehatan bila menemukan kondisi atau gejala mirip Corona.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto meminta masyarakat tidak panik atas kemunculan virus Corona di Indonesia. Selain melakukan sosialisasi, pihaknya telah memerintahkan petugas medis hingga aparatur pemerintah desa aktif melakukan pengawasan di wilayah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sosialisasi bahaya Corona terus dilakukan. Kalau ada yang merasa (mengalami) gejala Corona, cepat hubungi Sigesit 119 atau ke puskesmas dan rumah sakit terdekat," kata Ade saat ditemui di kantornya, Selasa (3/3/2020).
Program layanan kesehatan Sigesit 119 bisa diakses masyarakat yang mengalami gejala Corona. Diharapkan, penanganan cepat melalui Sigesit 119 bisa mempercepat deteksi warga yang mengalami gejala virus Corona. Sebanyak 40 sepeda motor dan ambulans Sigesit 119 akan melayani pasien langsung ke rumah. Sekitar 300 petugas medis juga diperbantukan untuk melayani pasien.
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah SMC, Tasikmalaya, juga meningkatkan kewaspadaan. Meski bukan rumah sakit rujukan, RSUD SMC menyediakan ruang isolasi khusus untuk penanganan pasien Corona. Ruangan ini sangat steril dengan dilengkapi fasilitas kesehatan lengkap, petugas medis, hingga pakaian pelindung. Nantinya ruang isolasi akan digunakan pasien suspect Corona sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Tak hanya itu, RSUD SMC langsung membentuk tim satgas pencegahan penyakit infeksi. Mereka bertugas memantau kunjungan pasien dan keluarga hingga memeriksa secara medis pasien yang mencurigakan.
"Kementerian Kesehatan sudah menunjuk rumah sakit rujukan di Priangan Timur, ada RSUD dr Slamet, Garut. Kami diinstruksikan siaga. Artinya siaga untuk mentransfer rujukan ke dr Slamet, Garut. Langkah kami sosialisasi kepada pasien dan keluarga terkait. Kemudian bentuk Satgas PPI (Pencegahan Penyakit Infeksi) dan ruang isolasi," kata Kasie Kemedikan RSUD SMC Tasikmalaya Adi Widodo saat ditemui di kantornya, Selasa (03/3/2020).
Di sisi lain, masker di sejumlah apotek di wilayah Singaparna, Tasikmalaya, mulai langka. Sejumlah apotek mengaku kehabisan stok karena tidak mendapat pasokan dari distributor.
"Banyak yang nyari, Pak, tapi nggak ada. Malah kami sebulan lalu sudah nggak dapat pasokan dari distributor. Sekarang beralih beli masker kain. Sehari banyak, keluar sejam aja, bisa sepuluh masker kain keluar," ucap Amel Fitriani, petugas apotek di Jalan Raya Singaparna.