Masker medis dan masker jenis N95 di sejumlah apotek Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) habis diburu pembeli. Masker-masker tersebut mulai kosong sejak satu bulan terakhir.
Berdasarkan informasi yang didapat, persediaan masker medis dan masker jenis N95 di sejumlah apotek mulai terbatas sejak kasus pertama Coronavirus mulai merebak ke seluruh dunia. Terakhir di Indonesia ada dua warga Depok yang dinyatakan positif virus mematikan tersebut.
Seperti di salah satu apotek di Padalarang, Bandung Barat. Dari keterangan yang didapat, dalam satu bulan terakhir distributor masker sudah tidak mengirimkan suplai. Meskipun sempat ada pada tiga minggu yang lalu, jumlahnya sangat terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stok masker itu sebulan lalu sudah nggak ada. Sempat dikirim, tapi hanya 1 boks yang isinya 14 plastik, per plastik isinya hanya 4. Harganya per plastik Rp 13 ribu. Udah, hanya itu stok terakhir," kata Firman, seorang apoteker, saat ditemui, Selasa (3/3/2020).
Bukan hanya mencari masker, masyarakat ramai memburu hand sanitizer dan suplemen imunitas untuk anak serta orang dewasa yang mengandung curcuma. Peningkatan pembelian suplemen tersebut dalam sehari hingga empat kali lipat dari biasanya.
"Sampai hari ini, pukul 10 pagi tadi sudah ada 15 orang yang cari hand sanitizer. Stok kami kosong juga sudah lama, sekitar dua minggu kemarin kosong. Kalau suplemen, banyak yang borong itu sejak tadi malam, mungkin buat jaga-jaga Coronavirus," tuturnya.
Bukan hanya apotek di Padalarang, apotek lainnya juga mulai kehabisan stok masker. Saat ini hanya tersisa tiga buah masker N95 yang dijual seharga Rp 77 ribu per buah. Sedangkan hand sanitizer ludes sejak dua minggu lalu.
"Semalam diborong masker N95 satu dus isi 20 buah sama pekerja KCIC di dekat Stasiun Padalarang. Itu sisa terakhir di apotek ini. Kami nggak dapat kiriman hand sanitizer juga, katanya stok terbatas," ucapnya.
Kondisi serupa terjadi di sejumlah apotek di Kota Cimahi, yang kehabisan stok masker dan hand sanitizer sejak mewabahnya virus Corona.