Kemunculan virus Corona di Indonesia menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pasalnya, Kabupaten Pangandaran yang meliputi 10 kecamatan belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.
Bahkan Pangandaran belum memiliki fasilitas rumah sakit umum. Rumah sakit yang baru saja selesai dibangun, belum bisa beroperasi. Padahal Pangandaran menjadi salah satu daerah yang cukup rentan terjangkit Corona karena sebagai daerah wisata.
"Kekhawatiran pasti ada, apalagi kita ini jauh ke rumah sakit," kata Ari (45) warga Desa Babakan, Kabupaten Pangandaran, Selasa (3/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari berharap ada pencerahan dari pihak pemerintah terkait virus Corona, untuk mengurangi kecemasan warga. Pihaknya meminta ada sosialisasi yang dilalukan oleh pihak-pihak terkait agar masyarakat lebih paham mengenai gejala dan langkah antisipasi agar bisa terhindar virus mematikan tersebut.
"Ciri-ciri dan antisipasi penyakitnya seperti apa, kami belum tahu. Memang ada himbauan atau artikel di media sosial, tapi kan kebenarannya kita belum tahu," kata Ari.
Fasilitas terdekat yang ada di wilayah Pangandaran adalah Puskesmas. Namun peralatan yang dimiliki terbatas. Bahkan sekedar alat perlindungan diri bagi petugas medis pun tidak punya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki membenarkan untuk pemeriksaan virus Corona (COVID-19) tidak dapat dilaksanakan di Puskesmas.
"Ini disebabkan APD (Alat Pelindung Diri) yang dimiliki Puskesmas terbatas. Untuk rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan virus Corona di Jawa barat hanya ada di 8 RSU," jelas Yani.
Ke delapan RSU tersebut adalah RSU Dr Hasan Sadikin Bandung, RSU Dr Slamet Garut, RSU Gunung Jati Cirebon, RSU Dr H. A Rotinsulu Bandung, RSU R Syamsudin SH, RSU Sukabumi, RSU Indramayu dan RSU Subang.
"Kalau untuk pencegahan, masyarakat kami himbau melakukan pola hidup bersih dan sehat," kata Yani.
Sementara itu fasilitas rumah sakit terdekat yang bisa diakses warga Kabupaten Pangandaran adalah RSUD Kota Banjar. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam perjalanan menggunakan roda empat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Herman Umar mengatakan salah satu persiapan yang sudah dilakukan adalah menyiapkan ruang isolasi di RSUD Banjar. "Kalau untuk penanganan sementara, berupa ruang isolasi dan peralatan pelindung diri bagi tenaga medis sudah ada," kata Herman.
Herman mengatakan langkah-langkah lebih lanjut mengenai penanganan Corona di daerah, saat ini tengah dipersiapkan. "Hari ini kami hendak mengikuti rapat di Bandung bersama Gubernur, terkait penanganan Corona," ujarnya.