.webp)
Sebanyak 635 unit Angkutan Kota (Angkot) dari berbagai trayek di Kota Bogor dimusnahkan. Kendaraan yang dimusnahkan merupakan angkot yang berusia antara 15-20 tahun yang selama ini beroperasi di pusat Kota Bogor.
Pemusnahan angkot-angkot ini disebut sebagai salah satu upaya Pemkot Bogor dalam menata transportasi dan mengurangi kemacetan. Pemkot Bogor berharap kawasan pusat kota menjadi kawasan zero angkot dan digantikan dengan bus dan trem.
"Ini adalah upaya Kota Bogor untuk menata transportasi di Kota Bogor, mengurangi kemacetan dan menyejahterakan pengusaha dan pengemudi angkot. Programnya adalah konversi angkot dua banding satu. Jadi dua angkot yang sudah expired, sudah lebih 20 tahun, dibesi tuakan, diganti menjadi satu satu angkot yang lebih bagus," tutur Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto Usai memimpin pemusnahan angkot tua di Balai Kota Bogor, Minggu (1/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bima, saat ini ada 1.270 angkot yang usianya lebih 20 tahun yang beroperasi di pusat Kota Bogor. Secara bertahap, setengah dari jumlah angkot tua itu akan dimusnahkan. Dari dua angkot yang dimusnahkan akan diganti menjadi satu angkot baru.
"Jadi dalam beberapa bulan ke depan, secara bertahap sebanyak 635 angkot akan dimusnahkan. Setiap dua angkot yang dimusnahkan, akan dikonversi menjadi satu angkot yang lebih baik," ujar Bima.
"Jadi menuju Kota Bogor yang jumlah angkotnya bisa dikendalikan, sesuai dengan kebutuhan. Jadi nantinya di pusat kota tidak ada lagi angkotan kota, di pusat kota digantikan dengan bus dan trem. Angkot menjadi feeder," kata Bima menambahkan.
Secara simbolis, pemusnahan angkot tua itu berlangsung di halaman parkir Balai Kota Bogor yang dipimpin langsung Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedi A. Rachim, dan Kadishub Kota Bogor Eko Prabowo. Pemusnahan dilakukan dengan cara pemotongan tulisan 'Angkutan Kota' yang ada pada punggung angkot. Pemotongan dilakukan menggunakan las dan gergaji besi.
