Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendatangi lokasi pemakaman yang longsor di Kampung Narenggang, RT 03 RW 03, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (28/2/2020).
Bima yang ditemani Camat Bogor Selatan Hidayatullah dan Plt BPBD Kota Bogor Supriyatna tiba di pemakaman sekitar pukul 10.00 WIB. Di tengah cuaca gerimis, Bima dan rombongan berjalan menyusuri jalan setapak yang licin menuju area makam.
Tanah wakaf yang sengaja dijadikan pemakaman umum itu memang tidak terawat. Rumput dan tanaman liar tumbuh setinggi orang dewasa. Kondisi itu membuat banyak makam yang sudah tidak terlihat dan tanpa penanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di lokasi, Bima sempat tertegun memperhatikan makam-makam yang berada di bibir tebing. Wajah harunya bahkan tidak bisa disembunyikan ketika ia melongok ke tebing dan melihat kain kafan berisi tulang manusia yang menggantung di tebing yang longsor.
"Melihat itu, jelas kita terharu ya. Yang pasti ini semua harus diperhatikan. Intinya kita ingin semua diperhatikan jangan sampai nanti kemudian terjadi lagi longsor dan terbawa lagi," kata Bima di lokasi pemakaman, Jum'at (28/2/2020).
Saat Bima dan rombongan tiba di lokasi, proses evakuasi jenazah yang dilakukan petugas BPBD Kota Bogor tengah berlangsung. Cukup lama Bima Arya berdiri di bibir tebing untuk memantau langsung proses evakuasi jenazah yang menggantung.
Proses evakuasi dan relokasi jenazah yang menggantung juga sempat disaksikan oleh keluarga dan ahli waris jenazah.
"Yang sabar, ya Bu. Ini keluarganya?" tanya Bima kepada seorang perempuan di lokasi.
"Itu suami saya, meninggal tahun 1989," jawab perempuan menunjuk salah satu jenazah yang tengah diganti kain kafannya.
Satu persatu, jenazah yang menggantung di tebing yang longsor berhasil dievakuasi. Setelah diganti kafannya dengan yang baru, jenazah-jenazah yang hanya tinggal tulang belulangnya itu kemudian langsung di makamkan kembali ke titik yang lebih aman, sekitar 30 meter dari bibir tebing.
(mso/mso)