Dampak penyetopan umroh oleh pemerintah Arab Saudi kembali dirasakan calon jemaah Kabupaten Tasikmalaya. Kali ini, 130 jemaah dipastikan gagal berangkat.
Meski kecewa, para jemaah mengaku ikhlas dengan kejadian ini. Mereka meyakini ini bagian takdir yang sudah ditentukan Allah SWT.
"Saya ikhlas pak diundur berangkatnya, walau sampai waktu yang tidak ditentukan. Saya menunggu saja info keberangkatan pak," kata Reni Deden nurul hidayat, salah satu jemaah umroh, Jumat (28/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola Biro perjalanan Haji dan Umroh AL AMIN RJ tours and travel, Feri Rahman mengaku keberangkatan tidak batal melainkan diundur hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Padahal, jemaah sudah mengantongi visa serta vaksinasi flu dan meningitis. Berbagai persiapan koper hingga kelengkapan pribadi juga sudah disiapkan jemaah.
"Diundur pak hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Alhamdulillah jemaah menerima karena ini bukan salah kita tapi karena keputusan Arab Saudi yang melarang sementara jemaah umroh ibadah di sana," ungkap Feri ditemui di kantornya jumat (28/2/2020).
Ia mengaku pihaknya mengalami kerugian materil akibat penangguhan ini. Kerugian sementara akibat batalnya berangkat 130 jemaah ditaksir mencapai Rp 200 juta. Kerugian ini meliputi biaya perjalanan serta hotel dan biaya makan.
"Kita yah rugi Rp 200 juta, tapi tenang uang jemaah aman dan mereka pasti diberangkatkan kalau penangguhan dari Arab Saudi dibuka," tegas dia.
Pihaknya berharap agar pemerintah Indonesia melobi Pemerintah Arab Saudi agar perjalanan umroh jemaah Indonesia kembali dibuka.
Simak Video "Ini Hitung-hitungan Total Jemaah Umrah yang Batal Berangkat ke Saudi"