Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Cianjur bakal menyelidiki penyebab masih tingginya harga komoditas bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Cianjur.
Ketua Satgas Pangan Kabupaten Cianjur, AKP Nikki Ramdhany mengaku telah menerjunkan tim untuk memantau dan menyelidiki penyebab terus melonjaknya harga bawang putih dan cabai merah rawit di pasaran.
"Setiap hari tim Satgas Pangan turun ke pasar-pasar yang ada di Cianjur. Kita memang fokus pada melonjaknya harga bawang putih," kata Niki yang juga Kasatreskrim Polres Cianjur kepada wartawan, Kamis (27/2/2020)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niki mengungkapkan, dari hasil penyelidikan dan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Cianjur memang ditemukan indikasi kenaikan harga yang tidak wajar.
"Untuk harga bawang putih di pasaran itu, harga normalnya Rp 27.0000 per kilogram. Saat ini harganya jauh melonjak hingga mencapai Rp70.000 per kilogram, tentunya ini akan terus kita kejar apa penyebab lonjakan harga tersebut," ujarnya.
Niki menegaskan, apabila ditemukan adanya indikasi kecurangan, terutama menimbun stok barang oleh para oknum tidak bertanggungjawab jajarannya akan melakukan tindakan tegas.
"Jika ini memang ada ulah spekulan, kita akan tindak tegas. Kita ingin masyarakat dapat dengan mudah dan murah untuk mendapatkan komoditas kebutuhan pokok," katanya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar operasi pasar murah demi menekan harga bawang putih di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 16 ton bawang disiapkan untuk kegiatan di dua pasar.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Jabar Eem Sujaemah mengatakan harga bawang putih yang dijual di operasi pasar murah hanya Rp 28 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga komoditas bumbu dapur itu di Cianjur saat ini masih berada di kisaran Rp 60 ribu-Rp 70 ribu per kilogram.
"Harga yang dijual memang sangat rendah, dengan harapan nanti bisa turut menekan harga di pasaran. Minimalnya harga berangsur turun," kata dia saat ditemui di Pasar Induk Cianjur, Kamis (27/2/2020).
Menurut Eem, stok yang disiapkan mencapai 16 ton yang merupakan penjaringan dari Kawarang. Dia menyebut memiliki stok stok 151 ton bawang putih yang belum tersalurkan untuk didistribusikan dalam agenda pasar murah di setiap wilayah di Jawa Barat.
"Untuk di Cianjur kami gelar hari ini atas permintaan Disperindag Cianjur agenda nya di Cipanas dan di Pasar Induk Cianjur. Masing-masing kami siapkan 8 ton," ucapnya.
Eem menambahkan, Disperindag bersama satgas pangan akan terus memantau perkembangan harga bawang putih di pasaran. Namun terkait kemungkinan adanya penimbunan, Eem mengaku belum menemukan.
"Belum ditemukan, tapi itu nanti ramahnya di Satgas Pangan dari kepolisian. Untuk saat ini kami fokus pada pendistribusian untuk menstabilkan harga," ujarnya.