Karnaval yang digelar pada Sabtu (22/2/2020) ini menampilkan berbagai kesenian helaran dan kebudayaan dari setiap Desa/Kelurahan. Selain itu dimeriahkan penampilan kesenian dari daerah tetangga seperti Garut dan Kabupaten Ciamis.
Warga yang hadir dari berbagai pelosok terlihat sangat antusias menyaksikan beraneka kesenian helaran tersebut. Pasalnya karnaval ini hanya ada setahun sekali. Karnaval ini dimanfaatkan sebagai hiburan akhir pekan. Warga memanfaatkannya untuk foto-foto dengan berbagai kesenian helaran yang unik.
Karnaval diawali dengan kesenian pencak silat dan drumband dari anak TK. Dilanjutkan dengan menabuh kentongan oleh Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih menandakan karnaval dimulai.
Kesenian yang tampil di awal adalah dari tamu undangan Ciamis dan Garut. Dari Kabupaten Ciamis menampilkan helaran andalan seperti Mabokuy (Manusia Boboko Dudukuy), Mengmeleng, Oorayan, Singa Lugay dan Hahayaman.
Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih dan Ketua DPRD Banjar Dadang Kalyubi mencoba menaiki Singa Lugay yang dipanggul oleh kaum perempuan. Atraksi ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat Banjar.
Sedangkan dari Garut menampilkan kesenian Raja Dogar dan Badogar. Kesenian ini mirip seperti ketangkasan adu domba. Namun pemerannya orang yang menggunakan kostum domba, kemudian saling beradu yang dipimpin seorang wasit, layaknya adu domba.
![]() |
Sementara itu, tuan rumah Kota Banjar menampilkan kesenian Manuk Janur sebagai andalan. Dimana para penari pria dan wanita mengenakan kostum burung yang terbuat dari daun kelapa atau janur. Selanjutnya disusul kesenian helaran dari setiap Desa dan Kelurahan di Banjar. Khusus untuk Desa/Banjar ini dilombakan untuk mencari kesenian terbaik.
Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih mengatakan Carnaval Budaya ini digelar untuk menumbuhkembangkan para pelaku seni dan budaya di Banjar. Menurut Ade, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati budayanya.
"Ini upaya kita untuk menuju visi misi Kota Banjar, mengembangkan potensi daya tarik wisata daerah dengan kebudayaan," ujar Ade.
Ade menjelaskan saat ini pariwisata di Banjar sedang berkembang. Berbagai obyek wisata buatan untuk masyarakat telah dibangun, seperti Eco Park, Pajamben, Situ Leutik dan lainnya. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan untuk rekreasi guna meningkatkan wisata di Banjar. "Silahkan masyarakat manfaatkan destinasi wisata yang ada di Kota Banjar," ungkapnya.
Sementara, seorang Warga, Yuni Yunia, mengaku senang dengan adanya carnaval yang digelar kali ini. Karena di Kota Banjar acara menampilkan kesenian helaran jarang ditemukan. Ia berharap Kota Banjar bisa menggelar kegiatan serupa ada even tertentu.
"Bagus keseniannya unik-unik dan menarik, jarang-jarang lihat seperti ini. Saya baru lihat pertama kali di Banjar, sebelumnya jarang ada. Bagus untuk promosi daerah," ujar Yuni saat ditemui di lokasi karnaval.
(ern/ern)