Sejak pagi hingga sore hari sejumlah pemberitaan di Jawa Barat menyita perhatian pembaca detikcom. Mulai dari penetapan tersangka bos WO Highlevel hingga PSK ditemukan tewas dalam kondisi bugil.
Bos WO Highlevel Tersangka Penipuan
Polres Cianjur menetapkan BJM (27), bos wedding organizer (WO) Highlevel, sebagai tersangka. Dia menipu sejumlah pasangan milenial hingga rugi puluhan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Statusnya sekarang tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany di Mapolres Cianjur, Kamis (20/2/2020).
Dia mengungkapkan, saat penangkapan, petugas mengamankan dua orang, yakni BJM dan suaminya, A (34). Namun suaminya sebatas mendampingi lantaran tersangka dalam kondisi hamil tua.
Dari hasil penyelidikan sementara, BJM melakukan aksinya sendiri. Namun polisi masih berusaha mendalami apakah ada keterlibatan pihak ketiga atau ada tersangka lainnya.
"Masih terus kami dalami dan kumpulkan barang bukti. Kami juga berharap yang merasa dirugikan agar segera melapor ke posko yang sudah disediakan. Sebab, sampai saat ini jumlah pelapor masih dua orang," ucapnya.
Meski berstatus tersangka, polisi tidak menahan BJM. Pasalnya, tersangka tengah hamil tua.
Dia menuturkan usia kehamilan tersangka saat ini hampir menginjak 9 bulan. Diperkirakan tersangka akan melahirkan dalam waktu dekat.
"Semalam ada kontraksi, makanya kami tidak tahan. Bukan penangguhan, melainkan karena faktor kemanusiaan," ungkap Niki.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto menyebut sebelum bermasalah, WO Highlevel sempat menjadi langganan artis papan atas. WO Highlevel sempat memberikan pelayanan yang bagus terhadap para klien, sehingga dipercaya sejumlah artis untuk menggarap acara ulang tahunnya.
Juang mengungkapkan, dari keterangan tersangka, beberapa artis pernah menggunakan jasa WO Highlevel, antara lain Judika, Rossa, dan artis ternama lainnya.
"Jadi memang sempat bagus. Pengakuannya sempat mengelola acara Judika dan Rossa. Tapi acaranya ulang tahun, bukan pernikahan," ungkap Juang.
Penangguhan Penahanan Raden Rangga Ditolak
Petinggi Sunda Empire, Raden Rangga Sasana, batal keluar dari ruang tahanan Mapolda Jabar. Polisi menolak penangguhan penahanan yang diajukan Rangga.
"Penangguhan penahanannya tidak dipenuhi," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso saat dihubungi, Kamis (20/2/2020).
Erlangga menyatakan penolakan itu merupakan kewenangan penyidik. Pihaknya tak menjelaskan secara rinci terkait alasan penolakan penangguhan penahanan itu.
"Ya kalau alasan penyidik kan bisa subjektif. Ya alasan itu nggak bisa kita sampaikan ke publik, penyidik memiliki otoritas," tuturnya.
Namun, sambung Erlangga, secara umum, berdasarkan KUHP, penolakan bisa karena kekhawatiran penyidik tersangka melarikan diri. Hal itu jugalah yang menjadi dasar penyidik menahan Rangga.
"Kemudian dikhawatirkan yang bersangkutan mengulangi perbuatan dan menghilangkan barang bukti. Itulah alasan penyidik melakukan penahanan, sesuai KUHAP," katanya.
Polisi menjerat Rangga dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran. Selain Rangga, polisi menetapkan tersangka terhadap Nasri Banks sang perdana menteri dan Rd Ratna Ningrum selaku kaisar atau ibunda ratu agung.
Belakangan, Rangga mengajukan penangguhan penahanan melalui kuasa hukumnya, Misbahul Huda. Penangguhan dilakukan dengan alasan Rangga memiliki wawasan kebangsaan yang perlu disosialisasikan.
Kelahiran Bayi-bayi di Tanggal Cantik 20-02-2020
Sepuluh bayi di Kabupaten Tasikmalaya, lahir di tanggal cantik, tanggal 20 bulan 2 tahun 2020. Sepuluh bayi ini lahir dari rahim sembilan orang ibu di Rumah Sakit Umum Daerah SMC, Tasikmalaya, Kamis (20/2/2020).
Pihak RSUD SMC Tasikmalaya mencatat, tujuh orang ibu hamil melahirkan secara sesar, dua orang lainnya melahirkan melalui persalinan normal.
"Jadi di hari ini bertepatan dengan tanggal cantik 20-02-2020, ada sembilan ibu yang melahirkan anak. Tujuh sesar dan dua lahir normal, mereka lahirkan anak laki laki dan perempuan. Ada juga yang lahirkan anak kembar jadi total bayi yang lahiran 10 bayi", Ucap Ima Rahayu, Kepala Ruangan Perinatologi RSUD SMC, Tasikmalaya.
Sejumlah ibu hamil memilih melahirkan ditanggal cantik berharap keberkahan. Selain mudah diingat tanggalnya, mereka menginginkan sang anak yang lahir ditanggal cantik sukses di masa depan.
"Saya direncanakan alhamdulillah enggak sesar, eh lahirnya ditanggal cantik, semoga anak saya sukses," ujar Mirawati, ibu salah satu bayi tersebut.
Selain Tasikmalaya, ada tujuh kelahiran bayi di hari yang sama di Purwakarta.
"Ada tujuh orang (bayi), 5 laki-laki 2 perempuan, semua sehat, yang di sesar 3 orang yang normal 4 orang, hari ini semuanya sampai dengan detik ini 7 orang, tidak menutup kemungkinan masih bertambah di ruang observasi ada yang mau melahirkan, yang di observasi ada 8 orang", kata Humas RSIA Asri Dian Setiawan saat mendampingi ke ruang pasien, Kamis (20/02/2020).
Kebahagian dirasakan oleh tujuh pasangan suami istri yang sudah melahirkan anaknya di RSIA Asri, Purwakarta. Pasalnya selain bisa melahirkan buah hati yang sehat juga ada suatu kebahagiaan dapat melahirkan anak di tanggal cantik.
Mereka pada umumnya tidak melakukan perencanaan untuk melahirkan di tanggal ini, namun semua itu secara kebetulan. Seperti yang dikatakan oleh Lina Maesyaroh. Anak ketiganya ini lahir secara normal.
"Mulesnya dari malam, terus lahiran tadi pagi, prediksi dokter mah tanggal 23 jadi maju hari ini, enggak mikir ke sana, semalem ada yang pengen lahir sesar di tanggal cantik jadi baru ngeh, yang lain banyak yang ngucapin lahir di tanggal cantik ya Alhamdulillah", ujar Lina di ruang pasien.
PSK di Subang Tewas Bugil dan Tangan Terikat
Isah (42), pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Subang, diduga dibunuh dengan kondisi tanpa busana dan tangan terikat. Warga Karawang itu tewas diduga dibekap pelaku.
"Iya (diduga dibekap)," ucap Kasat Reskrim Polres Subang AKP Deden A Yani kepada detikcom, Kamis (20/2/2020).
Mayat Isah ditemukan di sebuah warung remang-remang kawasan Pantura, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Selasa (18/2), pukul 17.55 WIB. Deden menyatakan saat ditemukan, posisi Isah bugil dengan tubuh seperti sujud.
Korban ditemukan tanpa busana dengan tangan ke belakang dan terikat handuk kecil. Saat ditemukan, kata Deden, tidak ada bekas luka pada tubuh Isah.
"Nggak ada (luka). Kehabisan napas saja," ujarnya.
"Saat ditemukan kondisinya ada di lantai. Tangannya terikat dengan handuk kecil," kata Deden menambahkan.
Ia menjelaskan saat ini sudah ada lima orang saksi yang dimintai keterangan. Namun dia tak merinci siapa saja saksi yang dimintai keterangan.
"Sementara sudah banyak, ada lima orang (saksi yang diperiksa)," kata Deden.
Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas temuan PSK bugil itu.