Disorot Ridwan Saidi, Pergantian Nama Ciamis Jadi Galuh Kembali Mencuat

Disorot Ridwan Saidi, Pergantian Nama Ciamis Jadi Galuh Kembali Mencuat

Dadang Hermansyah - detikNews
Kamis, 20 Feb 2020 18:23 WIB
Warga Ciamis Tepis Ridwan Saidi
Foto: Acara Gelar Usik Galuh di Aula Setda Kabupaten Ciamis (Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis -

Hikmah dari ucapan Ridwan Saidi menyoroti soal Kerajaan Galuh sangat besar. Salah satunya desakan penggantian nama Ciamis jadi Kabupaten Galuh kembali mencuat.

Warga, budayawan dan sejarawan menyampaikan keinginannya tersebut dalam acara Gelar Usik Galuh di Aula Setda Ciamis, Kamis (20/2/2020). Pasalnya saat masa kerajaan berakhir zaman Pemerintahan Belanda, Kabupaten Ciamis bernama Galuh. Kemudian oleh seorang bupati diganti menjadi Ciamis.

Salah seorang yang mengusulkan agar Ciamis diganti Kabupaten Galuh adalah sejarawan kelahiran Kawali Sobana Hardjasaputra yang sejak dulu menyuarakan itu. Ia menilai berdasarkan penelitiannya, nama Ciamis adalah ejekan berasal dari bau amis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak dulu saya mengusulkan agar Ciamis ini kembali menjadi Kabupaten Galuh," ucap dia.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyatakan setuju dengan penggantian nama Ciamis kembali jadi Kabupaten Galuh. Herdiat menjelaskan jauh sebelum ada persoalan ucapan Ridwan Saidi, usulan pergantian nama sudah ada.

ADVERTISEMENT

"Sejak saya belum menjabat jadi Bupati Ciamis, usulan pergantian nama jadi Galuh itu sudah lama ada," jelas Herdiat.

Kenapa sampai hari ini belum terealisasi, menurut Herdiat proses pergantian nama ada aturan yang harus ditempuh. Salah satunya harus ada referendum masyarakat. Jumlah masyarakat Ciamis saat ini sekitar 1,4 juta jiwa. Itu juga memerlukan biaya yang tak sedikit.

"Saya juga setuju untuk mengganti nama Ciamis kembali jadi Galuh, Misal saya setuju dan DPRD setuju (untuk kembali menggunakan nama Kabupaten Galuh), kenapa tidak," kata dia.

Selain itu, dalam upaya menjaga sejarah Galuh agar tak ada lagi persoalan yang sama, Pemkab Ciamis juga akan menerbitkan buku Sejarah Galuh yang legitimate. Para ahli dan timnya akan diundang kemudian membuat buku sejarah Galuh yang penerbitnya Pemkab Ciamis.

"Juga tak ada salahnya di masukan di sekolah-sekolah dalam ekstrakurikuler tentang Galuh. Supaya anak-anak kita juga sama merasa memiliki. Kita yang hadir yakin Galuh ada dan akan selalu ada," ucapnya.

Kaitan dengan sikap yang dilakukan terhadap persoalan ucapan Ridwan Saidi, bagi Bupati apa yang diinginkan masyarakat, Pemkab Ciamis akan mendukung.

"Mau ditindaklanjuti dilaporkan atau tidak, saya akan ada di belakang mendukung. Misalkan dengan pertemuan ini sudah jelas itu lebih bagus," ujar Herdiat.

Dalam pertemuan itu juga dibahas soal ucapan Ridwan Saidi dalam channel YouTube, yang menyatakan galuh artinya brutal dan di Ciamis tidak ada kerajaan, serta prasasti yang ada selama ini palsu.

Semua narasumber yang hadir tidak sependapat dengan pernyataan Ridwan Saidi. Nina dan Sobana serta Budi Dalton menyakini adanya Kerajaan Galuh, yang didukung dengan bukti yang konkret dan telah dilakukan penelitian selama puluhan tahun.

Nina mengatakan sejauh ini belum menemukan galuh artinya brutal. Nina juga menyatakan prasasti yang ada di Astana Gede Kawali asli. Dalam penelitiannya di Astana Gede, ia tak hanya sendiri, tapi melibatkan ahli arkeolog dan ahli-ahli lainnya. Itu dilakukan sebagai ilmu bantu, karena yang membaca prasasti adalah arkeolog, bukan sejarawan.

"Kerajaan Galuh itu ada, buktinya pada Prasasti Canggal yang ditemukan di Magelang, Gunung Wukir. Di prasasti itu menyebutkan Sanjaya anak Sanna jadi penguasa. Itu di Galuh. Itu tahun 732 Masehi. Setelah Tarumanagara runtuh. Prasasti di Astana Gede juga menjelaskan bahwa Kawali dulu adalah pusat Kerajaan Galuh," tutur Nina.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads