Warga Ciamis tersinggung oleh klaim Budayawan Betawi Ridwan Saidi dalam channel YouTube Macan Idealis yang menyebut Galuh artinya brutal dan di Ciamis tidak ada kerajaan. Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meyakini Kerajaan Galuh ada sesuai tata naskah zaman dulu.
"Secara pribadi saya ikut kepada tata naskah zaman dahulu yang sudah ditulis oleh ahli sejarah sebelumnya bahwa Kerajaan Galuh itu ada," ujar Uu di Ciamis, Senin (17/2/2020).
Menurut Uu, sebaiknya masyarakat berpikir untuk mencari cara supaya perekonomian, pendidikan dan kesehatan di Jawa Barat hebat. "Memang kita jangan lupa sejarah sebagai suri teladan, minimal menumbuhkan patriotisme dan kebangsaan tetapi daripada polemik itu mending polemik bagaimana menciptakan Jabar hebat. Secara pribadi saya ikut tata naskah sebelumnya," tutur Uu yang juga mantan Bupati Tasikmalaya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai elemen warga Ciamis ramai-ramai melakukan protes dan kecaman kepada Ridwan Saidi. Sejumlah posting-an status di media sosial Facebook di Ciamis juga ramai membicarakan hal itu.
Pada Jumat (14/2/2020), berbagai elemen masyarakat Ciamis turun ke jalan melakukan aksi kepedulian di Alun-alun Ciamis. Budayawan, kabuyutan, organisasi masyarakat, suporter sepakbola balad Galuh melakukan orasi mimbar bebas. Bahkan aksi ini dihadiri langsung oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra.
Massa meminta Ridwan Saidi datang ke Ciamis untuk membuktikan ucapannya. Galuh yang diartikan brutal oleh Ridwan Saidi telah menyinggung masyarakat Ciamis. Massa juga melakukan penandatanganan pernyataan sikap dalam spanduk putih.
"Kita merasa tidak nyaman dengan ucapan Ridwan Saidi. Kenapa harus memakai bahasa Galuh itu brutal. Lalu menurut referensi Armenia, Armenia yang mana? itu juga tidak disebutkan, tidak jelas," ujar perwakilan aksi, Andi Ali Fikri.
(bbn/bbn)