Cerita Wisatawan Tangerang Terjebak Banjir di Geopark Ciletuh

Cerita Wisatawan Tangerang Terjebak Banjir di Geopark Ciletuh

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 17 Feb 2020 13:39 WIB
Wisatawan Terjebak Banjir di Geopark Ciletuh
Kristover dan rombongan terjebak di kawasan wisata Geopark Ciletuh Sukabumi (Foto: Ist)
Sukabumi -

Kristover Setiawan Wijaya, wisatawan asal Tangerang, mengaku terjebak banjir dan longsor di kawasan wisata Geopark Ciletuh saat menuju arah pulang melintasi jalur Loji dan Bale RK, Desa Mekarsakti, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/2). Saat ini, Kristover yang datang rombongan menggunakan sepeda motor bersama 10 orang temannya, masih berada di area Geopark Ciletuh.

Ia dan teman-temannya terpaksa izin ke tempat kerjanya karena kejadian itu. "Masih di Ciletuh, belum bisa keluar. Rencananya kita cuma mau menginap satu malam, sampai hari Sabtu lalu, Minggunya pulang. Tapi karena ada kejadian longsor dan banjir akhirnya kita bertahan di sini," tutur Kristover kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (17/2/2020).

Krostiver berangkat dari Tangerang bersama teman-temannya yang dari Jakarta pada Jumat (14/2/) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Hari Sabtu (15/2) mereka menginap, dan pada Minggu (16/2) mereka berencana pulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata hari Minggunya ini hujan deras dari siang, karena waktu semakin sore akhirnya kita terabas lewat jalur paling cepat. Belum setengah perjalanan di depan kami sudah longsor air juga deras dari atas perbukitan akhirnya putar arah lewat jalur lain. Kata warga agak lama lewat jalur situ, tapi karena niat pulang kita pakai jalan itu," tutur Kristover.

Jalur terjadi longsor yang disebut Kristover berada di jalur Puncak Soca, Palampang-Loji. Saat itu, Kristover berniat melalui jalan utama lainnya yang sedikit memutar lewat Bale RK di Cipeucang, Desa Mekarsakti.

ADVERTISEMENT

"Ketika kita memutar ternyata akses jalan tertutup banjir, awalnya hanya sebetis tapi makin jauh ternyata sampai seleher. Kata warga ada sungai yang meluap, akhirnya kita putuskan untuk menginap," katanya.

Meski berhadapan dengan bencana di lokasi Geopark Ciletuh, Kristover mengaku tidak kapok untuk kembali ke lokasi tersebut. "Mungkin nanti lagi harus melihat cuaca dulu, kata warga bulan Juni cerah. Kapok enggak hanya mungkin harus benar-benar memperhitungkan cuaca aja," ujar Kristover.

Aris Irvan, warga setempat, menyebut banjir itu akibat luapan Sungai Cisasak. "Air tidak hanya seleher dan menutup jalan, tapi juga merendam rumah-rumah warga. Bahkan sampai ada yang rusak," kata Aris.

Simak Video "Bima Arya: Banjir Bukan Urusan Personal Leadership"

[Gambas:Video 20detik]

(sya/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads