Kaesih (54), warga Kampung Cijeblog, Desa Peuteuycondong, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur menderita luka memar di sekujur tubuh dan bagian wajahnya. Ia diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan anak dan menantunya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, tindak kekerasan itu berawal ketika Kaesih mendatangi rumah anaknya RH di BTN Mayak Asri, Desa Mayak Kecamatan Cibeber. Dia datang berniat untuk meminta uang pada anaknya yang sudah pulang dari Arab Saudi usai menjadi TKI.
"Sebagai ibu saya kangen dengan anak saya, sekalian meminta uang untuk anaknya yang saya urus selama dia bekerja ke luar negeri. Karena saya sampai minjam uang ke bank keliling, untuk biaya semesteran dan lainnya," ungkap Kaesih kepada detikcom, Minggu (16/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya mendapatkan sambutan hangat, Kaesih malah mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari RH. Bahkan dia disebut sebagai orangtua mata duitan dan hanya ingin harta anaknya.
"Padahal saya minta uang itu buat cucu, anaknya sendiri yang sekarang sudah SMK," ucapnya.
Kaesih sempat cekcok dengan anaknya soal uang untuk sekolah. Tidak lama setelah cekcok, Kaesih malah mendapatkan pukulan pada bagian wajah hingga membuatnya pusing dan hampir terjatuh.
Tak sampai di situ, RH kembali memukul korban yang tengah merangkak ke kamar lantaran menganggap ibunya akan merusak barang-barangnya, padahal Kaesih hanya mencari kerudungnya yang terjatuh.
"Baju saya sampai robek karena dipukul dan ditarik sama anak saya," lirihnya.
Tonton juga video Nenek 79 Tahun Babak Belur Dianiaya Cucunya Gegara Patok Tanah:
Setelah itu, Kaesih berusaha lari dari rumah RH. Merasa masih tidak enak dengan perlakuan pelaku, dia pun melemparkan batu kecil ke mobil angkot milik suami RH yang tengah terparkir.
Tetapi hal itu ternyata malah memicu kemarahan AS, suami pelaku hingga mengejar korban dan mendaratkan pukulan ke punggung korban. Kaesih kembali tersungkur akibat pukulan itu.
"Beberapa kali mukul nya, sambil bilang maneh mah ngarusak mobil urang (kamu merusak mobil saya)," ucapnya.
Beruntung kekerasan oleh anak dan menantu itu segera dihentikan oleh salah seorang warga yang berada di lingkungan tersebut. "Ibu langsung pulang, itu juga sambil nahan sakit dan pusing. Langsung ke rumah tetangga, nyari perlindungan," kata dia.
Dia mengaku sudah melapor pada pihak kepolisian dan berharap kedua pelaku dugaan tindak kekerasan yang merupakan anak dan menantunya sendiri segera ditangkap.
"Saya sudah sakit hati, sempat disebut juga ibu mata duitan, terus sampai memar," tegasnya.
Kapolsek Cibeber, AKP Joni mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan resmi dari korban, termasuk visumnya. Rencananya kedua pelaku akan dibawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan.
"Kami akan coba panggil mereka dan memeriksanya. Nanti dilihat masuk dalam pasal berapa. Yang jelas kami akan proses lebih lanjut," ujarnya.