Klaim Chep Hernawan: WNI Eks ISIS Banyak Duit dan Betah di Suriah

Klaim Chep Hernawan: WNI Eks ISIS Banyak Duit dan Betah di Suriah

Ismet Selamet - detikNews
Sabtu, 15 Feb 2020 21:05 WIB
Eks Presiden ISIS Indonesia Chep Hernawan
Eks Presiden ISIS Indonesia Chep Hernawan (Foto: Ismet Selamet/detikcom)
Cianjur -

Eks Presiden Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) Regional Indonesia Chep Hernawan mengklaim Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS betah dan hidup senang selama berada di Suriah. Chep juga menyebutkan para WNI eks pengikut ISIS memiliki penghasilan besar hingga dapat mengirimkan uang untuk keluarga di Tanah Air.

Pemerintah Indonesia memastikan membatalkan rencana pemulangan WNI eks ISIS. Berkaitan hal tersebut, Chep buka suara.

"Saya masih komunikasi, tapi tidak tiap hari. Dan mereka mengaku senang di sana, tidak ingin pulang. Penghasilannya besar, bisa kirim uang juga ke keluarga," ujar Chep, Sabtu (15/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Chep, eks ISIS kini sudah menguasai kilang minyak usai Amerika pergi dari negeri berkonflik tersebut. Meski hasil kilang minyak itu dibagi antara pemerintahan Suriah dan ISIS, pundi uang yang didapat tetap besar. "Jadi untuk pemerintahnya di sana 70 persen dan untuk ISIS 30 persen dari hasil kilang minyak itu. Makanya sejahtera," ucap Chep.

Bahkan, lanjut dia, para WNI eks ISIS bingung mencari penghasilan jika kembali di Tanah Air. Bagi mereka yang berpendidikan tinggi pun kemungkinan hanya mendapat pekerjaan dengan gaji paling besar RP 5 juta, dan untuk mereka yang tidak terlalu memiliki keterampilan mendapatkan gaji lebih kecil.

ADVERTISEMENT

Sebab itu, Chep mengklaim, sekitar 700 WNI eks ISIS yang masih ada di Suriah merasa nyaman, betah, dan tidak kekurangan tempat tinggal atau penghasilan. "Kalau di sini misalnya ada yang jadi kuli bangunan, paling dapat penghasilan Rp 1,5 juta per bulan, yang sarjana atau insinyur paling besar Rp 5 juta," katanya.

"Tapi di sana (Suriah) paling kecil mereka bisa kirim Rp 25 juta per bulan, makanya tidak benar jika ada yang mau pulang," tutur Chep menambahkan.

Selain soal kesejahteraan, Chep mengungkapkan para mujahidin termasuk calon kombatan ISIS sempat menggelar pertemuan di Cipanas, Kabupaten Cianjur, pada tahun 2010. Menurut Chep, dalam pertemuan yang dihadiri puluhan orang itu saling berikrar untuk berjuang di daerah konflik di luar negeri. Mereka berikrar untuk tidak melakukan aksi teror atau bom di Indonesia.

"Waktu itu saya tegaskan pada mereka, silakan berjuang di Suriah atau tempat lain, jangan di Tanah Air. Saya tanyakan apakah mereka setuju? Dan semuanya kompak menjawab setuju," ucap Chep.

Ia mengungkapkan bahwa aksi dilakukan WNI di Suriah itu hanya sebatas perlawanan. Sebab dalam kondisi konflik tersebut hanya ada dua pilihan, membunuh atau dibunuh. "Di Indonesia sendiri tidak ada konflik. Dan saya yakin tidak ada yang ingin pulang, mereka sudah hidup enak dan nyaman di sana. Sampai bisa ngirim uang ke keluarga di Tanah Air," kata Chep.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads