Disorot Ridwan Saidi, Ini Prasasti Peninggalan Kerajaan Galuh

Disorot Ridwan Saidi, Ini Prasasti Peninggalan Kerajaan Galuh

Dadang Hermansyah - detikNews
Sabtu, 15 Feb 2020 18:55 WIB
Prasasti Kerajaan Galuh
Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Galuh. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis -

Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, menyebut Galuh artinya brutal dan di Ciamis tidak ada kerajaan. Pernyataan itu membuat warga Ciamis tersinggung. Padahal, di Astana Gede Kawali, terdapat prasasti-prasasti bukti peninggalan Kerajaan Galuh.

detikcom mencoba mengunjungi Situs Astana Gede di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2020). Di bagian tengah situs tersebut sedikitnya ada 5 prasasti dan beberapa menhir yang dipagar kawat dan dalam sebuah saung kokoh.

Prasasti ini merupakan sebuah batu besar yang lebar dan datar. Pada bagian muka terdapat sebuah tulisan, diketahui itu aksara dan bahasa Sunda kuno. Setiap batu memiliki kalimat berbeda. Prasasti ini dikelilingi pohon berukuran besar. Lokasi tersebut sudah ditetapkan menjadi cagar budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasasti Kawali I, ada dua tulisan pada prasasti ini. Bagian muka bertuliskan 'Inilah tanda bekas beliau yang mulia Prabu Raja Wastu (yang) berkuasa di kota Kawali, yang memperindah Kedaton Surawisesa yang membuat parit (di) se-Keliling ibukota, yang memakmurkan seluruh desa semoga ada penerus yang melaksanakan berbuat kebajikan agar lama jaya di dunia'.

Prasasti Kawali II, bertuliskan 'Semoga ada yang menghuni di Kawali ini yang melaksanakan kemakmuran dan keadilan agar unggul dalam perang'. Prasasti III, bertuliskan kata anana atau sama dengan "demikianlah".

ADVERTISEMENT

Prasasti IV adalah Sang Hyang Lingga Hyang dan Prasasti V adalah Sang Hyanglingga. Prasasti Kawali VI bertuliskan, 'Ini peninggalan dari (yang) astiti (dari) rasa yang ada, yang menghuni kota ini jangan berjudi bisa sengsara'.

Simak Video "Yang Tersisa dari Keraton Agung Sejagat: Kolam hingga Prasasti"

Warga asli Kawali yang juga Budayawan Ciamis, Dadang M Rochlik, menjelaskan prasasti tersebut ialah peninggalan Prabu Wastu Kencana. Masing-masing prasasti memiliki tulisan dan isi berbeda. Prasasti ini ditemukan oleh Belanda, Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles sekitar tahun 1800 an.

"Prasasti ini asli, sudah dilakukan penelitian, sangat teliti dan autentik," ujar Dadang.

Disorot Ridwan Saidi, Ini Prasasti Peninggalan Kerajaan GaluhSalah satu prasasti peninggalan Kerajaan Galuh. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Ia menjelaskan Astana Gede Kawali ini dulunya digunakan tempat istirahat atau sebuah taman. Sedangkan pusat keraton berada di sekitar kantor Kecamatan Kawali saat ini.

"Jadi selepas pemerintahan Wastu Kencana yang memimpin hingga 102 tahun, Kerajaan Galuh berpindah ke Bogor oleh Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi atau Pamanahrasa," ucap Dadang.

Dadang menegaskan pendapat Ridwan Saidi soal di Ciamis tak ada kerajaan itu ungkapan ngaco. Ia meminta Ridwan Saidi ke Ciamis. Dadang siap mengajak Babe Saidi untuk melihat langsung peninggalan Kerajaan Galuh di Astana Gede Kawali.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads