Ciamis -
Warga Ciamis tersinggung oleh ucapan budayawan Betawi, Ridwan Saidi, yang menyebut Galuh artinya brutal dan di Ciamis tidak ada kerajaan. Berbagai elemen masyarakat Ciamis langsung gerak cepat merespons pernyataan Ridwan Saidi.
Akademisi, budayawan, kabuyutan, tokoh masyarakat dan Pemda Ciamis sebanyak 200 orang hadir melakukan pertemuan di Universitas Galuh Kabupaten Ciamis, Kamis (13/2/2/2020). Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa poin tuntutan yang ditujukan kepada Ridwan Saidi.
Berikut tuntutan perwakilan warga Ciamis:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Pertama, kami tidak menerima pernyataan Ridwan Saidi pada channel Youtube macan idealis terkait di Ciamis tidak ada kerajaan karena indikator ekonomi.
- Kedua, kami tidak menerima pernyataan Ridwan Saidi yang menyatakan Galuh itu diartikan brutal. Padahal Galuh artinya hati yang terdalam.
- Ketiga, tidak menerima pernyataan Ridwan Saidi tentang prasasti di Ciamis dikatakan palsu.
- Keempat, Warga Ciamis meminta Ridwan Saidi datang ke Ciamis dalam waktu 2x24 jam untuk membuktikan segala omongannya.
- Kelima, apabila Ridwan Saidi tidak datang ke Ciamis maka warga Ciamis akan melaporkan persoalan ini kepada pihak yang berwajib.
Polemik 'Galuh Brutal', Warga-Tokoh Minta Ridwan Saidi Sambangi Ciamis:
Perwakilan warga Ciamis mendesak Ridwan Saidi untuk datang ke Ciamis. Sekaligus membuktikan pernyataan kontroversial Ridwan Saidi.
"Kami tunggu 2x24 jam Ridwan Saidi datang ke sini untuk membuktikan segala omongannya iya apa nggak. Di Galuh, di Ciamis ini prasasti banyak, setiap jengkal di Ciamis adalah situs. Jika (Ridwan Saidi) tidak datang, kami akan melaporkan persoalan ini kepada pihak yang berwajib," ujar Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis yang juga Rektor Universitas Galuh Yat Rospia Brata.
Diberitakan sebelumnya, Budayawan Ridwan Saidi kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya sempat menyebut Sriwijaya dan Tarumanegara ialah kerajaan fiktif, kini dia menyinggung sejarah kerajaan di Ciamis.
Dalam video di sebuah akun YouTube Macan Idealis, Ridwan membuat beberapa pernyataan yang membuat warga Ciamis bereaksi. Mulai dari menyebut Galuh artinya brutal hingga menyatakan bila di Ciamis itu tidak ada kerajaan.
Menanggapi hal itu, Ridwan Saidi mengaku siap untuk datang ke Ciamis. Namun dia meminta ada sponsor untuk bisa berangkat ke Kabupaten Ciamis.
"Ya gapapa datang ke Ciamis, cuma yang sponsori siapa, masa saya ongkos sendiri. Minta dong ke Bupatinya, kan yang berkepentingan. Masa saya ngucruk-ngucruk sendiri ke sono," kata Ridwan Saidi saat dikonfrimasi, Jumat (14/2/2020).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini