Gigitan Ular Weling Renggut Nyawa Balita Cirebon

Round-Up

Gigitan Ular Weling Renggut Nyawa Balita Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 13 Feb 2020 22:27 WIB
Ular weling atau Bungarus candidus alias Malayan Banded Krait. (Dok Instagram Sioux Indonesia)
Ular weling atau Bungarus candidus. (Dok Instagram Sioux Indonesia)
Cirebon -

Adila (4), warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia akibat gigitan ular weling atau Bungarus candidus. Sebelum meninggal dunia, Adila sempat koma. Ia dirawat di RSD Gunung Jati Kota Cirebon selama lima hari.

Kejadian maut itu terjadi pada Jumat (7/2) malam, sekitar pukul 23.00 WIB di kediamannya Blok Wage, Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Balita mungil itu tiba-tiba menangis kencang. Kedua orang tuanya, Mukmin (27) dan Rusmiyati (24) langsung terbangun kala mendengar tangisan anak pertamanya itu.

Mukmin dan Rusmiyati kaget bukan kepala saat melihat ular weling berada di kasur putrinya itu. Mukmin pun refleks. Ia langsung menangkap dan membunuh ular weling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, kedua Mukmin dan Rusmiyati tak menyadari anaknya digigit ular weling. "Saya kaget. Ularnya langsung diambil suami saya, terus dibunuh. Kita langsung bawa anak ke rumah nenek," kata Rusmiyati.

Gigitan Ular Weling Renggut Nyawa Balita CirebonFoto: Perkenalkan, Saya Ular Weling! (Infografis detikcom)

Ular Weling Gigit Tumit Kiri

ADVERTISEMENT

Saat itu, sekitar pukul 00.00 WIB, Rusmiyati menyadari adanya gigitan ular weling tepat di bagian tumit kaki kirinya. Rusmiyati panik. Sebab, keluarganya tak mengerti cara pertolongan pertama terhadap gigitan ular.

Salah seorang anggota keluarganya langsung mengikat kaki kiri Adila dengan kain. Berharap bisa ular weling tak menyebar ke tubuh Adila. Bahkan, darah Adila sempat disedot.

Namun, penanganan yang dilakukannya itu tak membuat Adila membaik. Rusmiyati pun membawa anaknya ke rumah sakit terdekat sekitar.

Sayangnya, rumah sakit yang berada di dekat kediamannya itu mengaku tak memiliki antivenom ular weling. Hingga akhirnya dirujuk ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon. Sekitar pukul 1.00 WIB, Sabtu (8/2), Adila dirawat di RSD Gunung Jati. Saat tiba di rumah sakit tersebut, kondisi balita mungil itu sudah tak sadarkan diri.

Sejak hari Sabtu lalu hingga Rabu (12/2) kemarin, Adila berjuang melawan bisa ular weling yang sudah menggerogoti tubuh mungilnya itu. Tim medis Rumah sakit pun mengundang dokter dari World Health Organization (WHO), Tri Maharani. Tri merupakan dokter spesialis emergency yang juga bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Gigitan Ular Menyerang Saraf Bocah

Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati Maria mengatakan sejak hari pertama dirawat, Adila hanya diberikan antivenom untuk bisa ular welang. Antivenom dari jenis ular yang berbeda. Sebab, pihaknya tak memiliki antivenom ular weling.

"Sudah kita masukan (suntikan) antivenom, tapi antivenom ular welang sekitar 10 vial," kata Maria di RSD Gunung Jati, Rabu (12/2/2020).

Maria mengatakan dokter dari WHO telah meninjau kondisi korban. Namun, hingga saat ini antivenom untuk bisa ular weling Cirebon itu belum ditemukan.

"Dokter Tri masih konsultasi dengan guru, profeser-profesornya yang di Thailand dan Australia untuk mencari antibisa atau antivenomnya. Soalnya antivenom yang kita miliki ini tidak masuk," ucap Maria.

Maria menyebutkan bisa ular weling menyerang saraf dan sel darah Adila. Selama dirawat, kondisi sel darah Adila terus menurun. Setelah menjalani perawatan lima hari di rumah sakit, tepatnya Rabu sore kemarin, kondisi Adila semakin meburuk. Tim medis sempat memakai alat pacu jantung untuk membantu memulihkan kondisi Adila.

Adila menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu kemarin. Pagi ini, Kami (13/2/2020) Adila dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Dinas Kesehatan (Dinkes) menjamin biaya perawatan Adila selama dirawat di RSD Gunung Jati.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads