Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menerjunkan tim untuk menganalisa penyebab longsor yang terjadi pinggir tol Purbaleunyi KM 118 tepatnya di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Ketua Tim Pergerakan Tanah PVMBG Anjar menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melihat hubungan antara longsor dengan genangan air yang berada di sebelah titik longsor.
Pihak PVMBG menemukan ada dua genangan air di seberang lokasi longsor. Kondisinya saat ini masih tergenang dengan luas area cukup besar.
"Ada dua genangan satu yang kecil di sebelah selatan, depan titik longsor. Satu ada di Utara seberangnya yang cukup luas yang, sekitar 4000 meter persegi," kata Anjar, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (13/2/2020).
Di lokasi tersebut, memang tercatat beberapa kali mengalami pergerakan tanah yang menyebabkan longsor, namun tidak sebesar longsor yang terjadi Selasa (11/2/2020) malam.
"Karena memang lerengnya curam ditambah kandungan air dalam tanah itu tinggi, di sana banyak lahan basah otomatis meningkatkan air permukaan jadi gembur," tuturnya.
Sementara BPBD Kabupaten Bandung Barat meminta warga menjauhi area di sekitaran lokasi longsor lantaran masih ada potensi longsor susulan.
"Kami mengimbau untuk sementara waktu untuk tidak dulu melakukan aktivitas di rumah atau area yang terdampak, sambil kita menunggu kajian geologi," kata Kepala BPDB Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo.
Pihak BPBD belum dapat memutuskan, apakah lokasi longsor tersebut aman untuk ditempati atau beraktivitas. Setelah ada hasil PVMBG, pihaknya baru dapat dapat memberikan rekomendasi aman atau tidaknya lokasi longsor.
"Mudah-mudahan tidak lama. Tim geologi juga sudah diberi batas waktu melakukan penelitian dan kajian. Kita tunggu hasil itu, lebih cepat lebih baik," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga Longsor di Pondok Pinang Jaksel Diduga karena Akumulasi Curah Hujan :