Adila (4), bocah perempuan asal Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, harus berjuang melawan bisa ular yang menggerogoti tubuhnya.
Anak dari pasutri Mukmin (27) dan Rusmiyati (24) itu masih menjalani perawatan di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, sejak hari Sabtu (8/2) lalu hingga hari ini. Adila mengalami koma.
Yuk simak fakta-fakta tentang kasus gigitan ular yang mengakibatkan bocah perempuan asal Pamengkang, Cirebon itu.
1. Adila Digigit Ular Berbisa Saat Tidur
Adila saat itu tengah tertidur pulas. Begitupun dengan kedua orang tuanya. Namun, suasana mendadak mencekam ketika orang tuanya mendengar suara tangisan Adila. Mukim dan Rusmiyati kaget bukan kepalang saat melihat seekor ular menempel di kaki Adila pada Jumat (7/2) malam lalu sekitar pukul 23.30 WIB.
"Saya kaget. Ularnya langsung diambil suami saya, terus dibunuh. Kita langsung bawa anak ke rumah nenek," kata Rusmiyati.
Ia mengatakan Adila tak bisa diajak bicara saat dibawa ke rumah neneknya. Ia dan suaminya tak menyadari jika anaknya terkena gigitan ular. Kondisi kesehatan Adila semakin menurun. Rusmiyati pun panik hingga akhirnya mengetahui adanya luka akibat gigitan ular.
2. Gigitan di Kaki
Rusmiyati melihat ceceran darah di bagian kaki kiri anaknya. "Ternyata setelah dicek di tumitnya ada gigitan ular. Langsung kita bawa ke rumah sakit yang dekat," kata Rusmiyati.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, pihak keluarga sempat menyedot darah korban tepat di bagian luka gigitan. Keluarga juga mencoba memberhentikan bisa ular agar tak menyebar ke tubuh korban dengan mengikatkan kain di bagian mata kaki, tepat di bagian kaki yang tergigit.
"Pas dibawa ke rumah sakit ternyata tidak ada antibisanya. Kemudian kita bawa ke RSD Gunung Jati, tapi kondisinya sudah tak sadar. Nafasnya tak normal, sampai sekarang kondisinya masih koma," ucap Rusmiyati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga Mangsa Ternak Warga, Ular Piton 3 Meter Ditangkap! :
3. Koma Berhari-hari
Adila mengalami koma sejak dirawat di RSD Gunung Jati, pada Sabtu (8/2) dinihari. Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati Kota Cirebon Maria mengatakan hingga hari ini kondisi Adila masih kritis. Bocah perempuan empat tahun itu masih tak sadarkan diri.
Pihak rumah sakit melibatkan dokter spesialis emergency dari World Health Organization (WHO), Tri Maharani terkait kasus tersebut. Sebab, lanjut Maria, pihaknya belum menemukan antivenom atau antibisa jenis ular yang menggigit Adila.
"Dokter Tri masih konsultasi dengan guru, profoser-profesornya yang di Thailand dan Australia untuk mencari antibisa atau antivenomnya. Soalnya antivenom yang kita miliki ini tidak masuk," ucap Maria.
Untuk sementara pihak rumah sakit menggunakan antivenom jenis ular welang. Jenis antivenom yang berbeda dengan kasus yang dialami Adila.
4. Ular Weling atau Bungarus candidus yang Gigit Adila
Sebelumnya, tim medis kesulitan mengidentifikasi jenis ular yang mengakibatkan Adila koma berhari-hari. Setelah berkoordinasi dengan dokter WHO, tim medis akhirnya berhasil mengidentifikasi jenis ularnya, yakni ular weling atau Bungarus candidus.
"Sudah teridentifikasi jenis ularnya, ular weling jenis yang baru. Memang hidupnya di wilayah Cirebon, Bungarus candidus Cirebon," kata Maria.
Maria menyebutkan bisa ular weling itu telah menyerang bagian saraf dan sel darah Adila. Bahkan, lanjut dia, bisa ular weling bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah.
"Ternyata gejalanya bukan hanya neurotoxic, hemototoxic juga. Jadi racunnya ke darah. Ya bisa pecah pembuluh darahnya," kata Maria.