Kronologi Balita Cirebon Koma Akibat Digigit Ular Berbisa

Kronologi Balita Cirebon Koma Akibat Digigit Ular Berbisa

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 12 Feb 2020 16:16 WIB
Bocah Cirebon Koma Digigit Ular
Kondisi anak balita yang koma akibat gigitan ular berbisa. Pasien menjalani perawatan di ruang PICU RSD Gunung Jati. (Foto: Dok. RSD Gunung Jati)
Cirebon -

Adila (4), bocah perempuan asal Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon. Adila mengalami koma sejak Sabtu (8/2) hingga kini.

Adila digigit ular berbisa jenis weling atau Bungarus candidus saat tertidur pulas di kediamannya. Orang tua Adila, Mukim (27) dan Rusmiyati (24), berharap anaknya bisa pulih. "Kondisinya masih tidak sadar diri sejak hari Sabtu," kata Rusmiyati di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, Rabu (12/2/2020).

Rusmiyati menyampaikan kronologi nahas yang dialami anaknya itu pada Jumat (7/2) malam, sekitar pukul 23.30 WIB. Awalnya, Rusmiyati dan Mukmin terbangun dari tidurnya saat mendengar suara anaknya menangis. Suami-istri asal Pamengkang itu dibuat kaget saat melihat ular weling di kaki anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kaget. Ularnya langsung diambil suami saya, terus dibunuh. Kita langsung bawa anak ke rumah nenek," kata Rusmiyati.

Ia mengatakan Adila tak bisa diajak bicara saat dibawa ke rumah neneknya. Ia dan suaminya tidak menyadari jika anaknya terkena gigitan ular. "Saya tidak tahu kalau digigit. Ternyata setelah dicek, di tumitnya ada gigitan ular. Langsung kita bawa ke rumah sakit yang dekat," tutur Rusmiyati.

ADVERTISEMENT
Kronologi Balita Cirebon Koma Akibat Digigit Ular BerbisaRusmiyati (24) dan Mukim (27). (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)

Rusmiyati mengungkapkan lebih dari setengah jam keluarganya tak menyadari Adila terkena gigitan ular weling. Sebelum dibawa ke rumah sakit, pihak keluarga sempat menyedot darah Adila, tepat di bagian luka gigitan. Keluarga juga mencoba memberhentikan bisa ular agar tak menyebar ke tubuh korban dengan mengikatkan kain di bagian mata kaki, tepat di bagian kaki yang tergigit.

"Pas dibawa ke rumah sakit ternyata tidak ada antibisanya. Kemudian kita bawa ke RSD Gunung Jati, tapi kondisinya sudah tak sadar. Napasnya tak normal, sampai sekarang kondisinya masih koma," ucap Rusmiyati.

Napasnya tak normal, sampai sekarang kondisinya masih koma.Rusmiyati

Rusmiyati berharap pemerintah bisa membantu biaya pengobatan anaknya. Sebab, ia mengaku tak memiliki BPJS. "Sempat bikin BPJS tapi tidak bisa. Semoga bisa pakai surat keterangan tidak mampu (SKTM). Berahap anak saya bisa pulih," tutur Rusmiyati yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu.

Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan tim medis yang dibantu salah seorang dokter WHO spesialis emergency, yang bertugas di Kementerian Kesehetan (Kemenkes) Tri Maharani, bocah berusia empat tahun itu digigit jenis ular weling atau Bungarus candidus.

"Sudah teridentifikasi jenis ularnya, ular weling jenis yang baru. Memang hidupnya di wilayah Cirebon," kata Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati Kota Cirebon Maria kepada detikcom melalui pesan singkatnya, Rabu (12/2/2020).

Pihaknya terus berkoordinasi dengan dokter spesialis emergency terkait kasus tersebut. Sebab, lanjut dia, kasus gigitan ular yang dialami bocah Pamengkang itu merupakan kasus baru di Cirebon. Sampai saat ini, lanjut Maria, tim medis belum menemukan antivenom atau serum penawar bisa ular yang telah menyebar di tubuh korban.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads