Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Karawang menyebabkan air Sungai Cilamaya meluap. Akibatnya, lima desa terendam banjir.
"Air berasal dari Kali Cilamaya yang meluap," kata Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin saat meninjau banjir di Perumahan Pratama Permai, Cilamaya, Kamis (6/2/2020) sore.
Yasin menuturkan perumahan itu sudah tiga kali diterjang banjir selama sebulan terakhir. Begitu pula dengan sejumlah desa di dekat Sungai Cilamaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ketiga kalinya banjir selama musim hujan di awal tahun," tutur dia.
Yasin menuturkan banjir hari ini terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Hingga sore ini, banjir belum surut. Saat ini, BPBD Karawang sedang mengevakuasi sejumlah korban banjir yang terjebak di rumah mereka. Meski ketinggian air berkisar 30 cm, sejumlah manula, perempuan, dan anak-anak dievakuasi ke tempat yang aman.
"Sore ini petugas di lapangan masih mengevakuasi korban banjir dari rumahnya. Kami kerahkan semua perahu karet dan bekerja sama dengan berbagai instansi untuk penanganan banjir ini," kata Yasin.
Secara garis besar, kata Yasin, banjir menerjang lima desa di empat kecamatan. Wilayah yang terdampak adalah Desa Sukamekar, Kecamatan Jatisari; Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari; Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan; serta Desa Kamurang dan Desa Parakan Mulya, Kecamatan Tirtamulya.
"Jumlah rumah yang terendam masih didata. Begitu pula dengan jumlah korban banjirnya," tutur Yasin.
Sementara itu, Aan Susanto dari Satgas BPBD Cilamaya menuturkan terdapat tujuh tanggul di sepanjang Sungai Cilamaya yang rusak. Tanggul-tanggul itu disinyalir jadi salah satu faktor penyebab banjir.
"Kami sudah koordinasi dengan BBWS untuk memperbaiki tujuh tanggul yang rusak itu," ungkap Aan kepada wartawan.
Tonton juga video Kemayoran Banjir, Bocah-bocah Tangkap Biawak di Jalanan:
(mso/ern)