Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar Iip Hidajat menegaskan pengadaan rusa di Gedung Sate dan Pakuan masih sebatas wacana. Pihaknya masih mempertimbangkannya secara matang sebelum memelihara satwa tersebut.
"Ini baru wacana, belum masuk rencana. Banyak hal yang masih harus dipertimbangkan," tegas Iip saat dihubungi via telepon seluler, Kamis (6/2/2020).
Dia menuturkan kesiapan lahan di Gedung Sate dan Pakuan tersebut menjadi pertimbangan utama memelihara rusa nantinya. Selain itu, rusa tersebut nantinya dipelihara di gedung perkantoran, bukan rumah dinas seperti Istana Kepresidenan Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat Istana Kepresidenan Bogor kan tempat tinggal (presiden), bukan kantor. Lahan di sana juga luas, rumputnya banyak. Nah, itu masuk pertimbangan kami juga," jelas dia.
Meski begitu, pihaknya juga akan mengadopsi pengalaman Pemkab Bandung yang kabarnya memelihara rusa di kantor pemerintahan. Dengan harapan, langkah Pemprov Jabar nantinya tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
"Kami juga akan belajar ke Pemkab Bandung, cara-caranya gimana, sehingga langkah kami benar-benar sesuai aturan. Jadi kalau memang tidak bisa, ya nggak memaksakan," tutur Iip.
Sebelumnya, Iip Hidajat mengatakan rencananya akan meminta rusa yang selama ini dipelihara di Istana Kepresidenan Bogor. Rusa tersebut rencananya akan dipelihara di Gedung Sate dan Pakuan.
"Ada rencana meminta rusa ke Istana Kepresidenan (Bogor) buat di Gedung Pakuan dan Gedung Sate," kata Iip saat dihubungi via ponsel, Rabu (5/2).
Menurutnya, lokasi pemeliharaan rusa di Gedung Sate dan Pakuan tersebut baru akan terlihat dalam detailed engineering design (DED) revitalisasi jilid dua tahun ini.
"Nanti tim dari Istana Kepresidenan yang bisa memperhitungkan (jumlah rusa) karena menyesuaikan dengan luasan lahan kan. Karena nanti harus diperhitungkan kalau berkembang biak seperti apa," ujar Iip.
(mso/ern)