Dony Pedro, sosok yang disebut paduka dalam gerakan King of The King, dipastikan anggota TNI aktif. Dia disebut bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD. Namun, berdasarkan pengakuan pengikutnya, Dony juga pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS).
"Dia (Dony) mengaku tentara aktif. Ini kartunya," kata Juanda, pengikut Dony Pedro, sambil memperlihatkan dua kartu tanda prajurit TNI atas nama Dony Pedro kepada detikcom. Saat itu Juanda belum ditangkap polisi.
Dari dua kartu yang diperlihatkan Juanda, Dony berpangkat letnan satu infanteri. Di kartu berwarna hijau itu tertera foto pria bernama Dony Pedro. Tertera Nomor Registrasi Pusat (NRP) 623235. Jabatannya Perwira Pratama (Pama). Berdinas di kesatuan Pussenif.
Dilihat detikcom, kartu yang ditunjukkan Juanda itu dikeluarkan di Bandung, 1 Agustus 2012. Kartu juga diteken oleh Brigjen Agung Risdhianto, MDA, selaku Komandan Pussenif dengan stempel berwarna biru.
Dalam kartu itu tertulis Dony Pedro memiliki tinggi badan 171 cm berat badan 78 kg. Rambutnya lurus, matanya biasa. Dony lahir di Solok, 24 Juli 1966, dan tinggal di Jalan Pramuka XII Nomor 81, Bandung.
![]() |
Adapun kartu berikutnya merupakan surat tugas Badan Intelijen Strategis TNI dari satuan Intelijen. Pada kartu berwarna pink itu tertera nomor ST /80/II/2005-SI. Surat itu dikeluarkan di Jakarta pada 11 Februari 2005 dan berlaku hingga 28 Februari 2006.
Pada surat itu tertera nama Dony Pedro. Pangkatnya letnan dua (letda) infanteri, dengan nomor registrasi pusat (NRP) 623235. Kesatuan Intel Bais TNI, penugasan khusus, dan bertugas di seluruh Indonesia.
Juanda menyatakan Dony kerap mengaku punya akses langsung ke sejumlah petinggi militer hingga menteri dan presiden. "Saya percaya karena dia TNI," ujar Juanda.
Lantaran telah percaya kepada Dony, Juanda juga kerap menuruti instruksi Dony. "Seluruh pernyataan dan tindakan saya terkait IMD disuruh Dony Pedro," kata Juanda, yang merupakan Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah dibina dan lepas dari doktrin sesat Dony Pedro, Juanda akhirnya sadar Dony Pedro hanya membual. Juanda kemudian memohon maaf. Lewat pernyataan tertulis, Juanda juga bertekad akan meninggalkan komunitas buatan Dony Pedro.
"Saya mengakui kekeliruan ini dan sangat menyesal terhadap apa yang telah dilakukan. Saya bertekad akan meninggalkan komunitas tersebut (King of The King)," tulis Juanda dalam sepucuk surat pernyataan, Selasa (4/2/2020).
Namun, meski telah menyesal dan meminta maaf, Juanda tak bernasib baik. Polisi menetapkan Juanda sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong. Juanda disangka mengkoordinasi orang untuk memasang spanduk King of The King di Tangerang.