Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur Budi Rahayu Toyib menjelaskan, jumlah pendaftar CPNS Cianjur awalnya mencapai 4.336 orang, namun yang lolos tahap seleksi administrasi hanya 3.392 peserta.
Nantinya, 3.392 peserta itu akan dibagi empat sesi ujian. Sesi pertama mengikuti tes pada Kamis (6/2/2020) dan sesi 2,3, serta 4 mengikuti tes pada Jumat (7/2/2020).
"Untuk hari kamis kita dapat sesi akhir, digabung dengan Purwakarta, jadi hanya satu sesi dengan peserta sebanyak 330 orang. Sisanya sekitar 3.000 peserta dites pada hari jumat," ujar Budi saat ditemui di kantornya, Senin (3/1/2020).
Dia mengaku, BKD secara rutin memberikan imbauan kepada para peserta SKD CPNS untuk mempersiapkan diri, dan pada waktu pelaksanaan ditekankan untuk tidak terlambat. Sebab nantinya akan merugikan peserta, mengingat waktu tes hanya 90 menit dengan jumlah pertanyaan sebanyak 100 buah.
Selain itu, dia menegaskan, para peserta CPNS diharapkan tidak terbujuk oleh oknum yang mengaku bisa meloloskan mereka.
"Sampai sekarang belum ada informasi yang terbujuk atau tertipu calo atau oknum lainnya, karena kami sudah sampaikan dari awal tidak ada pihak manapun yang bisa meloloskan selain daripada berdasarkan kemampuan mereka sendiri," tegas Budi.
Dia menambahkan, ribuan peserta tersebut bakal bersaing untuk masuk dalam kuota CPNS di Kabupaten Cianjur yang hanya menerima sebanyak 159 orang dan sebanyak 17 kedinasan.
Kuota tersebut, tambah Budi, bukan untuk guru, malainkan untuk tenaga administrasi dan tenaga kesehatan. Pasalnya untuk guru sudah diakomodir melalui program PPPK.
"Jadi untuk Cianjur yang diterima nantinya tenaga medis dokter, tenaga akuntansi, dan tata usaha," ucapnya.
Simak Video "Jelaskan Tes CPNS di DPR, Kepala BKN Contohkan Gagalnya Kahiyang Ayu"
(ern/ern)